Tuesday, November 14, 2006

F-PKS : Rencana Revitalisasi Pasar Tanah Abang Rugikan Pedagang

(posted in Parlementaria)


Jakarta - Rencana revitalisasi PasatrTanah Abang mendapatkan tentangan dari Sekretaris Bersama (Sekber) Persatuan Pedagang Pasar Tanah Abang. Selain terkesan terburu-buru dan dipaksakan, rencana relokasi pasar yang dilakukan Pemda DKI Jakarta itu dianggap sangat merugikan pedagang. Apalagi kepemilikan kios lebih mengutamakan pedagang baru.

Menurut Refrizal, yang sempat berdialog dengan anggota Sekber, para pedagang meminta tiga syarat yang diajukan pada PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar dapat dipenuhi. "Kita sudah mengajukan syarat-syarat tersebut, namun belum ada respon dari Pemda DKI, katanya di Jakarta," kata anggota Sekber kepada Refrizal ketika mengunjungi Pasar tanah Abang, Kamis (9/11). baca

Para pedagang menyatakan, manajemen pengaturan per lantai tidak akomodatif bagi usaha para pedagang. Hal inilah yang membuat para pedagang kecewa dengan Pemda DKI, khususnya PD Pasar Jaya.

Syarat yang diajukan para pedagang, pertama, harga kios pengganti yang harus dibayar pedagang bisa terjangkau. Para pedagang mengusulkan antara Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per meter persegi.

Kedua, ada kepastian pedagang yang lama mendapatkan haknya. Misalnya, ada pedagang yang sebelum renovasi memiliki lima buah kios, maka jatah kios barunya juga lima. "Di mana-mana bila dilakukan revitalisasi pedagang yang lama diprioritaskan, " tandas dia.

Ketiga, perencanaan revitalisasi harus transparan pada para pedagang. Misalnya, bagaimana lokasi parkirnya kelak. Pasar Tanah Abang merupakan pasar tradisional, bukan mal. Kalau mal, satu mobil isinya bisa banyak orang. Mal jadi semacam tempat rekreasi. Tapi kalau pasar tradisional, satu mobil isinya barang-barang semua.

Aleg PKS asal Sumatera Barat itu menilai, rencana revitalisasi itu terkesan terburu-buru dan dipaksakan, karena tidak ada negosiasi sebelumnya. Apalagi rencana pemagaran pasar semestinya dilakukan setelah lebaran, justru dilakukan pada bulan puasa.

"Pedagang tradisional seperti pedagang Pasar Tanah Abang sumbangannya sangat luar biasa dalam membangun perekonomian bangsa ini. Bahkan Pasar Tanah Abang merupakan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara. Sepatutnya pemerintah memperhatikan hal ini," jelas Refrizal. (fpks- dpr-ri.com/mca/101106)

No comments: