Thursday, January 18, 2007

Komisi Energi Bentuk Panja Cost Recovery

(posted in sekilas info)


Fraksi-PKS Online: Komisi VII DPR RI yang membidangi energi dan sumber daya mineral akan membentuk Panitia Kerja (Panja) Cost Recovery. Pembentukan Panja ini dilatarbelakangi meningkatnya biaya pemulihan yang harus ditanggung pemerintah pada setiap kegiatan pertambangan minyak dan gas (migas) beberapa tahun terakhir.

"Dalam Undang-undang Migas Cost Recovery tidak jelas batasannya. Buntutnya banyak sekali jenis biaya yang dimasukkan ke dalam cost recovery. Angkanya dari tahun ke tahun menjadi semakin fantastis padahal produksi kian menurun," kata Anggota Komisi VII M. Idris Luthfi di Jakarta, Jumat (12/1). baca

Diantara biaya yang selama ini menjadi beban cost recovery menurut Idris ini adalah biaya kegiatan kemasyarakatan (Community Development/ CD). Padahal mestinya CD menjadi tanggungjawab perusahaan kepada masyarakat setempat yang biayanya dikeluarkan dari laba.

Ketidakjelasan batasan cost recovery masih menurut Idris juga menyebabkan munculnya polemik tentang siapa yang menanggung kerugian akibat luapan lumpur panas Sidoarjo. Komisi VII sendiri menuntut agar semua biaya yang harus ditanggung akibat semburan lumpur adalah operator dalam hal ini Lapindo Brantas, Inc.

Kenyataannya, Lapindo akan mengklaim biaya untuk mengatasi masalah pasca semburan lumpur kepada pemerintah melalui mekanisme biaya pemulihan. Ini terungkap dalam Laporan Keuangan Triwulan III 2006 PT Energi Mega Persada Tbk yang disampaikan ke Bursa Efek Jakarta (Kompas, 9/1).

Akan dimasukkannya biaya yang dikeluarkan Lapindo dalam mengatasi semburan ke dalam cost recovery, kata Idris, sudah diprediksikan sebelumnya. "Ini yang kita khawatirkan bila status hukum Lapindo tidak juga ditetapkan."

Menurut politisi PKS ini membebankan seluruh biaya pasca semburan lumpur kepada Lapindo memang tidak realistis. Panitia Anggaran sendiri berencana membahas dimungkinkannya biaya pemulihan infrastruktur di Sidoarjo kepada APBN Perubahan 2007. "Tetapi akan sangat disesalkan bila pemulihan pipa Pertamina, listrik, telepon, hingga jalan tol akan mengesankan bahwa Lapindo tidak bersalah. Mereka jelas harus bertanggungjawab karena bagaimana pun bencana ini disebabkan kelalaian manusia dalam mengabaikan teknik-teknik pertambangan. "

Lebih lanjut Idris mengatakan dengan dibentuknya Panja nantinya ketentuan Cost Recovery akan jelas. Bahkan bila dianggap signifikan Komisi VII akan mendorong dilakukannya revisi Undang-undang nomor 22 tahun 2001 tentang Migas.

Menteri Layak Diganti

Idris menilai Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro layak untuk diganti. Selain kebijakannya yang dianggap tidak sejalan dengan Undang-undang Migas, Purnomo juga dinilai telah gagal melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.

Beberapa hal yang menjadi patokan kegagalan Purnomo menurut Idris adalah tidak diterbitkannya beberapa Peraturan Pemerintah yang berdampak pada terhambatnya pembangunan. Diantaranya PP tentang kaidah teknik dalam pertambangan dan keselamatan kerja yang diamanahkan Undang-undang Migas serta PP tentang Undang-undang Panas Bumi.

Belum terbitnya dua PP dari Undang-undang Migas, kata Aleg asal Sumatera Utara ini, turut menyebabkan sulitnya menentukan status hukum Lapindo. "Kalau ada PP itu sebenarnya bisa dipastikan bahwa Lapindo bertanggungjawab, tidak usah berdebat apakah masuk cost recovery atau tidak."

Kegagalan Purnomo lainnya dalam penilaian Idris adalah kekacauan distribusi minyak tanah dan ketidakbecusannya dalam mendongkrak investasi di bidang energi. (fpks-dpr-ri.com/150107)

Read More......

Wednesday, January 17, 2007

Luthfi Hasan Ishaaq, MA: Obligasi Syariah Potensial Tarik Investor Timur Tengah

( posted in Parlementaria )

Jakarta- Hampir bisa dipastikan, setiap tawaran investasi luar negeri yang datang selalu punya agenda politik yang merepotkan bangsa Indonesia. Padahal, investasi yang diharapkan adalah investasi yang memang murni bisnis tanpa ada titipan agenda-agenda politik, sehingga negara tetap bisa berjalan dengan agenda strategis sendiri untuk keberlangsungan pembangunan di Indonesia.

"Untuk mendatangkan investor dari Timur Tengah perlu disiapkan instrumen investasi yang comfortable, aman, dan diminati. Perlu juga menutup kemungkinan intervensi agenda politik dari pihak luar," kata anggota Komisi XI DPR, Luthfi Hasan Ishaaq di Jakarta, Senin (15/1)

Luthfi menjelaskan, instrumen investasi yang paling ampuh menarik investor Timur Tengah adalah sukuk (obligasi syariah). Menurutnya, Sukuk sangat prospektif bagi Indonesia. Investor Timur Tengah diketahui lebih suka memilih sukuk untuk menanamkan modalnya.baca

Indonesia termasuk yang paling lambat menangkap peluang sumber pembiayaan ini. Padahal, Dewan Syariah Nasional (DSN) sudah mengeluarkan fatwa perihal sukuk, namun hingga kini belum bisa menerbitkan SUN syariah, untuk menembus pasar dunia (sovereign sukuk). "Belum adanya landasan hukum berupa UU SUN Syariah. Ini cukup menghambat," katanya.

Hal itu, membuat investor Timur Tengah tidak merasa nyaman menanamkan modalnya di Indonesia. Padahal, pasca penarikan modal besar-besaran yang dilakukan oleh negara-negara Timur Tengah dari Amerika akibat peristiwa WTC, peluang untuk menarik dana tersebut ke Indonesia terbuka lebar.

Sebenarnya, jika bisa dikeluarkan, dalam lima tahun ke depan, Luthfi optimis sukuk bisa menggantikan posisi dana dari Consultative Group for Indonesia (CGI) untuk membiayai program-program pembangunan di Indonesia. Penerbitan berbagai Sovereign Sukuk akan berimplikasi langsung bagi pertumbuhan perekonomian, karena umumnya digunakan untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur.

"Pemerintah perlu memprioritaskan penerbitan sukuk. Caranya, segera selesaikan RUU SUN syariah bersama DPR," tandas aleg PKS asal Jawa Timur itu.

Luthfi mengemukakan sejumlah alasan mengapa pemerintah perlu menerbitkan sukuk. Pertama, perusahaan Indonesia belum banyak dikenal di pasar global sehingga pemahaman investor akan risiko masing-masing individu sangat minim. Masuknya pemerintah dalam pasar obligasi akan mendorong investor mengetahui lebih jauh bukan saja tentang risiko investasi di Indonesia, namun juga risiko beberapa perusahaan di Indonesia.

Alasan kedua, penerbitan obligasi syariah oleh pemerintah meningkatkan comfort level investor global karena merefleksikan adanya perangkat ketentuan hukum yang pasti. Sebagian investor sampai saat ini masih menunggu adanya dasar hukum yang kuat untuk obligasi syariah. Terbitnya SUN syariah dapat dijadikan rujukan perlakuan hukum oleh (principle of legal security).

Ketiga, untuk dapat "terlihat" di pasar global, jumlah obligasi yang diterbitkan harus cukup signifikan, misalnya 1 juta dolar AS. Diakui pada level global jumlah tersebut belum dapat dikatakan besar. "Jadi patut kita sayangkan, bila pemerintah lamban. Apalagi dengan perkembangan pasar sukuk yang pesat," katanya beralasan. (fpks-dpr-ri.com/150107)

Read More......

Tuesday, January 16, 2007

Pesan Al-Qardhawi untuk Aktifis Islam di Parlemen: Jangan Terlambat Datang Sidang

(posted in sekilas info)


Jakarta - Itulah pesan al-Qaradhawi yang cukup penting pada para aktifis Islam yang kini duduk di parlemen, sebelum ulama dunia itu mengakhiri kunjungannya ke Indonesia. Pesan itu berawal ketika al-Qaradhawi melontarkan pertanyaan, "Untuk saudara yang di parlemen, apakah ada pertanyaan atau hal yang ingin ditanyakan?" .

Ulama internasional itu bertanya kepada para pengantarnya yang sebagian besar dari anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera di Bandara Internasional Seokarno-Hatta, Jum'at (12/1) malam.
baca
Tak pelak, kesempatan itu dimanfaatkan anggota Komisi VIII Djalaluddin Asysyatibi. "Kami anggota DPR dan juga mubalig dan khotib, kadang-kadang ada undangan untuk menyampaikan ceramah agama dan khutbah, mana yang harus diprioritaskan sementara kami juga punya jadwal di parlemen?" tanya Asysyatibi.

Sebelum menjawab pertanyaan, Al-Qardhawi menyela, "Apakah keduanya bertabrakan? " Lalu Asysyatibi mengiyakan dan menjelaskan bahwa terkadang bertabrakan antara kehadiran di parlemen dengan penyampaian ceramah di luar parlemen.

Lebih lanjut ulama yang bermukim di Qatar itu menjelaskan secara panjang lebar, "Kehadiran Anda di parlemen wajib dan tak seorang pun dapat menggantikannya. Khutbah mungkin seseorang bisa menggantikannya. Jadi, Anda wajib mengerjakan tugas Anda di parlemen. Jangan terlambat. Ikuti sidang-sidang, ikuti tema-tema (sidang), siapkan tema-tema itu".

"Saya nasehatkan bagi anggota parlemen aktifis Islam agar bersiap-siap berdiskusi di mana mereka harus punya pertemuan secara bersama-sama, dan di sana mereka berdiskusi tentang masalah-masalah politik, masalah ekonomi, masalah wawasan, pendidikan, kesehatan. Mereka harus punya pertemuan itu dan mereka harus meminta bantuan para pakar. Mereka bukanlah pakar dalam segala hal. Seperti dalam pendidikan maka mereka memanggil pakar pendidikan dan bertanya kepada mereka apa yang harus mereka lakukan. Masalah ekonomi, mereka hendaknya memanfaatkan pakar ekonomi sehingga mereka dapat merealisasikan program-programnya. Inilah yang diperlukan."

Saat ditanyakan apa prioritas aktifis Islam di parlemen, Al-Qardhawi mengatakan bahwa setiap negara, wilayah, daerah pemilihan dan tahapan itu punya prioritas tersendiri. Kendati demikian, ulama yang juga penulis produktif itu memberikan standar prioritas itu, yakni bagaimana prioritas itu benar-benar menyentuh kepentingan banyak orang, bukan segelintir orang.

"Prioritas itu harus didasarkan kepada ketercakupan untuk semua, seperti menuntaskan buta huruf. Buta huruf itu munkar. Munkar itu tidak hanya minuman keras, zina, pencurian. Demikian juga munkar dari sisi politik. Kecurangan dalam Pemilu itu munkar. Membelenggu kebebasan itu munkar. Keterbelakangan itu munkar, " ujar dia.

Sebelum menutup percakapannya dengan para pengantar, ulama berusia 81 tahun itu memimpin doa bersama, agar ummat Islam terhindar dari makar musuh-musuh Islam, agar ummat Islam di Palestina dan Irak diberikan pertolongan. (eramuslim.com/160107)

Read More......

Monday, January 15, 2007

PKS Intruksikan Kadernya Kembalikan Dana Rapelan 2006

(posted in sekilas info)


Jakarta- PKS menginstruksikan pada seluruh kadernya yang duduk di DPRD untuk mengembalikan dana rapelan tunjangan anggota DPRD selama tahun 2006 kepada konstituen, menyusul keluarnya PP 37/2006.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS menginstruksikan pada seluruh kadernya yang duduk di DPRD di seluruh Indonesia untuk mengembalikan dana rapelan tunjangan anggota DPRD selama tahun 2006 kepada konstituen, menyusul keluarnya PP 37/2006 yang mengatur pemberian rapel tunjangan kepada anggota DPRD.
baca
Langkah ini diambil sebagai bentuk keprihatinan PKS kepada masyarakat yang masih mengalami kondisi krisis seperti kelaparan, kemiskinan dan bencana yang terjadi secara beruntun.

Kepada pers, Presiden DPP PKS Tifatul Sembiring mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan rendahnya empati para pemimpin bangsa ini kepada masyarakat miskin yang tengah ditimpa bencana bertubi-tubi.

Pengembalikan dana rapelan itu kepada masyarakat kata Tifatul dapat beragam caranya sesuai kebutuhan masyarakat." Kalau di area bencana, uang itu bisa dibelikan makanan, pakaian, atau kebutuhan lain," jelas Tifatul. Karenanya dirinya menegaskan bahwa tidak boleh ada anggota DPRD dari PKS yang menggunakan sepeser pun dana itu untuk kepentingan pribadi.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Bidang Politik DPP PKS Zulkieflimansyah. Menurutnya, dalam kendisi seperti saat ini tidak layak pejabat mempertontonkan kemewahan dan hidup berfoya-foya dengan tunjangan yang besar. (pk-sejahtera.org/150106)

Read More......

Saturday, January 13, 2007

Zakat Profesi, 2,5 % kah?

(posted in konsultasi syrar'ah)

Pertanyaan :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ustadz, saya masih bingung pada permasalahan 2,5% dari penghasilan yang dikatakan sampai nisab, yang dikeluarkan untuk zakat. Atau lebih sering kita dengar dengan zakat penghasilan. Saya mohon penjelasan tentang dasar atau dalilnya. Dan bagaimana perhitungan nisabnya? Jazakallah khairan.
Noor Hidayat Bin Iskandar Aziz
ibnu_aziz at eramuslim.com

Jawaban :
baca
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Istilah zakat profesi belum dikenal di zaman Rasulullah SAW bahkan hingga masa berikutnya selama ratusan tahun. Bahkan kitab-kitab fiqih yang menjadi rujukan umat ini pun tidak mencantumkan bab zakat profesi di dalamnya.

Wacana zakat profesi itu merupakan ijtihad pada ulama di masa kini yang nampaknya berangkat dari ijtihad yang cukup memiliki alasan dan dasar yang juga cukup kuat.
Salah satunya adalah rasa keadilan seperti yang anda utarakan tersebut. Harus diingat bahwa meski di zaman Rasulullah SAW telah ada beragam profesi, namun kondisinya berbeda dengan zaman sekarang dari segi penghasilan.

Dalam masalah ketentuan harta yang wajib dizakati, memang ada perbedaan cara pandang di kalangan ulama. Ada kalangan yang

a. Argumen Penentang Zakat Profesi
Mereka mendasarkan pandangan bahwa masalah zakat sepenuhnya masalah ubudiyah, sehingga segala macam bentuk aturan dan ketentuannya hanya boleh dilakukan kalau ada petunjuk yang jelas dan tegas atau contoh langsung dari Rasulullah SAW. Bila tidak ada, maka tidak perlu membuat-buat.

Di antara mereka yang berada dalam pandangan seperti ini adalah fuqaha kalangan zahiri seperti Ibnu Hazm dan lainnya dan juga jumhur ulama. Kecuali mazhab hanafiyah yang memberikan keluwasan dalam kriteria harta yang wajib dizakati.

Umumnya ulama hijaz dan termasuk juga Dr. Wahbah Az-Zuhaily pun menolak keberadaan zakat profesi sebab zakat itu tidak pernah dibahas oleh para ulama salaf sebelum ini. Umumnya kitab fiqih klasik memang tidak mencantumkan adanya zakat profesi.
Apalagi di zaman Rasulullah dan salafus sholeh sudah ada profesi-porfesi tertentu yang mendapatkan nafkah dalam bentuk gaji atau honor. Namun tidak ada keterangan sama sekali tentang adanya ketentuan zakat gaji atau profesi. Bagaimana mungkin sekarang ini ada dibuat-buat zakat profesi.

b. Argumen Pendukung Zakat Profesi
Profesi di masa lalu memang telah ada, namun kondisi sosialnya bebeda dengan hari ini. Menurut para pendukung zakat profesi, yang menjadi acuan dasarnya adalah kekayaan seseroang. Menurut analisa mereka, orang-orang yang kaya dan memiliki harta saat itu masih terbatas seputar para pedagang, petani dan peternak.

Ini berbeda dengan zaman sekarang, di mana tidak semua pedagang itu kaya, bahkan umumnya peternak dan petani di negeri ini malah rata-rata hidup miskin. Sebaliknya, profesi orang-orang yang dahulu tidak menghasilkan sesuatu yang berarti, kini menjadi profesi yang membuat mereka menjadi kaya dengan harta berlimpah. Penghasilan mereka jauh melebihi para pedagang, petani dan peternak dengan berpuluh kali bahkan ratusan kali. Padahal secara teknis, apa yang mereka kerjakan jauh lebih simpel dan lebih ringan dibanding keringat para petani dan peternak itu.

Inilah salah satu pemikiran yang mendasari ijtihad para ulama hari ini untuk menetapkan zakat profesi yang intinya adalah azas keadilan. Namun dengan tidak keluar dari mainframe zakat itu sendiri yang filosofinya adalah menyisihkan harta orang kaya untuk orang miskin.

Yang berubah adalah fenomena masyarakatnya dan aturan dasar zakatnya adalah tetap. Karena secara umum yang wajib mengeluarkan zakat adalah mereka yang kaya dan telah memiliki kecukupan. Namun karena kriteria orang kaya itu setiap zaman berubah, maka bisa saja penentuannya berubah sesuai dengan fenomena sosialnya.

Di zaman itu, penghasilan yang cukup besar dan dapat membuat seseorang menjadi kaya berbeda dengan zaman sekarang. Di antaranya adalah berdagang, bertani dan beternak. Sebaliknya, di zaman sekarang ini berdagang tidak otomatis membuat pelakunya menjadi kaya, sebagaimana juga bertani dan beternak. Bahkan umumnya petani dan peternak di negeri kita ini termasuk kelompok orang miskin yang hidupnya serba kekuarangan.

Sebaliknya, profesi-profesi tertentu yang dahulu sudah ada, tapi dari sisi pemasukan, tidaklah merupakan kerja yang mendatangkan materi besar. Dan di zaman sekarang ini terjadi perubahan, justru profesi-profesi inilah yang mendatangkan sejumlah besar harta dalam waktu yang singkat. Seperti dokter spesialis, arsitek, komputer programer, pengacara dan sebagainya. Nilainya bisa ratusan kali lipat dari petani dan peternak miskin di desa-desa.

Perubahan sosial inilah yang mendasari ijtihad para ulama hari ini untuk melihat kembali cara pandang kita dalam menentukan: siapakah orang kaya dan siapakah orang miskin?

Intinya zakat itu adalah mengumpulkan harta orang kaya untuk diberikan pada orang miskin. Di zaman dahulu, orangkaya identik dengan pedagang, petani dan peternak. Tapi di zaman sekarang ini, orang kaya adalah para profesional yang bergaji besar. Zaman berubah namun prinsip zakat tidak berubah. Yang berubah adalah realitas di masyarakat. Tapi intinya orang kaya menyisihkan uangnya untuk orang miskin. Dan itu adalah intisari zakat.

Sehingga dalam keyakinan mereka, bila para ulama terdahulu menyaksikan realita sosial di hari ini, mereka akan terlebih dahulu menambahkan bab zakat profesi dalam kitab-kitab mereka.

Bila dikaitkan bahwa zakat berkaitan dengan masalah ubudiyah, memang benar. Tapi ada wilayah yang tidak berubah secara prinsip dan ada wilayah operasional yang harus selalu menyesuaikan diri dengan zaman.

Prinsip yang tidak berubah adalah kewajiban orang kaya menyisihkan harta untuk orang miskin. Dan wajib adanya amil zakat dalam penyelenggaraan zakat. Dan kententuan nisab dan haul dan seterusnya. Semuanya adalah aturan `baku` yang didukung oleh nash yang kuat.

Tapi menentukan siapakah orang kaya dan dari kelompok mana saja, harus melihat realitas masyarakat. Dan ketika ijtihad zakat profesi digariskan, para ulama pun tidak semata-mata mengarang dan membuat-buat aturan sendiri. Mereka pun menggunakan metodologi fikih yang baku dengan beragam qiyas atas zakat yang sudah ditentukan sebelumnya.

Adanya perkembangan ijtihad justru harus disyukuri karena dengan demikian agama ini tidak menjadi stagnan dan mati. Apalagi metodologi ijtihad itu sudah ada sejak masa Rasulullah SAW dan telah menunjukkan berbagai prestasinya dalam dunia Islam selama ini. Dan yang paling penting, metode ijtihad itu terjamin dari hawa nafsu atau bid`ah yang mengada-ada.

Pada hakikatnya, kitab-kitab fiqih karya para ulama besar yang telah mengkodifikasi hukum-hukum Islam dari Al-Quran dan As-Sunnah adalah hasil ijtihad yang gemilang yang menghiasi peradaban Islam sepanjang sejarah. Semua aturan ibadah mulai dari wudhu`, shalat, puasa, haji dan zakat yang kita pelajari tidak lain adalah ijtihad para ulama dalam memahami nash Al-Quran dan As-Sunnah.

Kehidupan manusia sudah mengami banyak perubahan besar. Dengan menggunakan pendekatan seperti itu, maka hanya petani gandum dan kurma saja yang wajib bayar zakat, sedangkan petani jagung, palawija, padi dan makanan pokok lainnya tidak perlu bayar zakat. Karena contoh yang ada hanya pada kedua tumbuhan itu saja.

Sementara disisi lain ada kalangan yang melakukan ijtihad dan penyesuaian sesuai dengan kondisi yang ada. Mereka misalnya mengqiyas antara beras dengan gandum sebagai sama-sama makanan pokok, sehingga petani beras pun wajib mengeluarkan zakat.
Bahkan ada kalangan yang lebih jauh lagi dalam melakukan qiyas, sehingga mereka mewajibkan petani apapun untuk mengeluarkan zakat. Maka petani cengkeh, mangga, bunga-bungaan, kelapa atau tumbuhan hiasan pun kena kewajiban untuk membayar zakat. Menurut mereka adalah sangat tidak adil bila hanya petani gandunm dan kurma saja yang wajib zakat, sedangkan mereka yang telah kaya raya karena menanam jenis tanaman lain yang bisa jadi hasilnya jauh lebih besar, tidak terkena kewajiban zakat.Di antara mereka yang berpendapat seperti ini antara lain adalah Al-Imam Abu Hanifah dan para pengikutnya.

Dan ide munculnya zakat profesi kira-kira lahir dari sistem pendekatan fiqih gaya Al-Hanafiyah ini, di mana mereka menyebutkan bahwa kewajiban zakat adalah dari segala rizki yang telah Allah SWT berikan sehingga membuat pemiliknya berkecukupan atau kaya.

Dan semua sudah sepakat bahwa orang kaya wajib membayar zakat. Hanya saja menurut kalangan ini, begitu banyak terjadi perubahan sosial dalam sejarah dan telah terjadi pergeseran besar dalam jenis usaha yang melahirkan kekayaan.

Dahulu belum ada dokter spesialis, lawyer atau konsultan yang cukup sekali datang bisa mendapatkan harta dalam jumlah besar dan mengalir lancar ke koceknya. Misalnya seorang dokter spesialis yang berpraktek hanya dalam hitungan menit, tapi honornya berjuta. Dibandingkan dengan petani di kampung yang kehujanan dan kepanasan sedangkan hasilnya pas-pasan bahkan sering nombok, maka alangkah sangat tidak adilnya agama ini, bila si petani miskin wajib bayar zakat sedangkan dokter spesialis itu bebas dari beban.

Karena itulah mereka kemudian merumuskan sebuah pos baru yang pada dasarnya tidak melanggar ketentuan Allah SWT atas kewajiban bayar zakat bagi orang kaya. Hanya saja sekarang ini perlu dirumuskan secara cermat, siapakah orang yang bisa dibilang kaya itu. Dan para profesional itu tentu berada pada urutan terdepan dalam hal kekayaan dibandingkan dengan orang kaya secara tradisional yang dikenal di zaman dahulu. Untuk itu agar mereka ini juga wajib mengeluarkan zakat, maka pos zakat mereka itu disebut dengan zakat profesi.

Dan bila dirunut ke belakang, sebenarnya zakat profesi ini bukanlah hal yang sama sekali baru, karena ada banyak kalangan salaf yang pernah menyebutkannya di masa lalu meski tidak/ belum populer seperti di masa kini.

Namun begitulah, kita tahu bahwa di dalam tubuh umat ini memang ada khilaf dalam cara pandang terhadap masalah zakat, sehingga ada yang mendukung zakat profesi di satu pihak karena lebih logis dan nalar dan di pihak lain menentangnya karena dianggap tidak ada masyru`iyahnya.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.

Read More......

Friday, January 12, 2007

PKS Prambulih Lakukan Forgging DBD

(posted in sekilas info)


Prambulih - Ternyata tak semua daerah mendapatkan fogging, sosialisasi maupun penyuluhan demam berdarah dengue (DBD) dari Dinkes Prabumulih. Salah satunya di wilayah pinggiran Kota Prabumulih di Talang Padang dan Simpang Tugu Nanas Kelurahan Patih Galung. Padahal, di daerah ini dalam kurun waktu sebulan cukup banyak warga yang terkena DBD. Hal itu terungkap saat pelaksanaan kegiatan pengasapan (fogging) oleh DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kemarin (9/1).

''Kenyataan ini sangatlah memprihatinkan dan perlu mendapat respons dan perhatian dari pemkot,'' ujar Ketua DPD PKS Abu Musa, kemarin.
baca
Ditambahkannya pula, dari informasi yang didapatkan bubuk abate yang berguna untuk membunuh jentik nyamuk aides aegipty yang seharusnya dibagi-bagikan secara cuma-cuma, dibiarkan menumpuk di gudang-gudang penyimpanan yang ada hampir di seluruh puskesmas di sini. "Seharusnya bubuk abate dibagi-bagikan secara gratis kepada warga dengan cara mendatangi satu per satu rumah warga terutama terhadap warga yang wilayahnya endemis wabah DBD,'' ujarnya.

Tetapi, lanjutnya, kenyataan di lapangan pihak puskesmas hanya menunggu jika ada warga yang membutuhkan bubuk abate. ''Selain itu warga juga mengeluhkan adanya petugas fogging ilegal yang menawarkan jasa dengan meminta bayaran,'' ujarnya, yang merasa prihatin kondisi DBD ini dimanfaatkan pihak luar yang ingin mencari keuntungan.

Sementara itu, sebelumnya Kadinkes Prabumulih HM Hatta Mamad SKM MEpid melalui Kasubdin P2PL dr H Tedjo Cahyono MPH, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya penangggulangan untuk meminimalisir penderita DBD. ''Di antaranya dengan melaksanakan pengasapan atau fogging ke sejumlah lokasi yang selama ini menjadi endemis wabah DBD di Prabumulih,' ' ujarnya.

Selain itu, lanjut Tedjo, pihaknya juga telah memberikan penyuluhan perihal Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) beserta tindakan 3M plus terhadap warga. "Yang lebih penting dalam penanggulangan wabah DBD yang diperkirakan akan berlangsung hingga Februari mendatang adalah upaya pembersihan lingkungan rumah tangga yang dilaksanakan secara berkala,"ungkap Tedjo.(sumeks.co.id/100107)

Read More......

Hidayat: Bantuan Asing Tidak Boleh Rugikan Kedaulatan RI

(posted in sekilas info)


Jakarta - Ketua MPR Hidayat Nurwahid permintaan Pemerintah RI kepada negara asing dalam menemukan keberadaan pesawat Adam Air yang hilang sebagai sesuatu yang wajar. Namun, Hidayat berpesan agar bantuan tersebut tidak menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak berdaulat dan mudah diintervensi negara lain.

"Wajar saja. Nyatanya Indonesia juga tidak mampu. Tuntutan masyarakat dan keluarga korban sangat besar. Belum lagi pencarian korban tenggelamnya kapal Senopati," kata Hidayat di Gedung MPR/DPR Jakarta, Selasa (9/1).
baca
Hidayat mengatakan, secara faktual Indonesia memiliki kendala dalam kepemilikan alat pendeteksi (radar). Dengan bantuan negara luar, pemerintah justru diharapkan menjadikan kesempatan tersebut untuk membangun komunikasi dengan komunitas global.

Yang terpenting, dengan bantuan itu tidak sampai merugikan kedaulatan RI. Negara merasa berutang budi, sehingga mudah didikte negara-negara yang memberikan bantuan. "Kita berharap bantuan itu murni kemanusiaan, " harap dia.

Dengan banyaknya kelemahan yang dimiliki bangsa Indonesia, semestinya menyadarkan seluruh elemen bangsa agar sadar dan berbuat lebih produktif. Tidak perlu saling menyalahkan, apalagi menjatuhkan demi kepentingan pribadi. "Ini semua harus dihindari," tandasnya. (fpks-dpr-ri.com/110107)

Read More......

Thursday, January 11, 2007

PKS Jakarta Luncurkan Program Pendidikan Politik Rakyat

(posted in sekilas info)


Jakarta, CyberNews. Setelah menjadikan kantor partai sebagai Pusat Informasi dan Penyerapan Aspirasi (PIPA), PKS Jakarta kini siap meluncurkan Program Pendidikan Politik untuk Rakyat atau P3R. Softlaunch P3R dilakukan pada Minggu (7/1) di hadapan 9000 kader utama perempuan PKS se-DKI Jakarta, di arena Sportmall Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam kesempatan tersebut para kader perempuan diberikan pembekalan untuk turun ke masyarakat dalam rangka Mega Survei jilid 2.

Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta Ir. Triwisaksana M.Sc menyebutkan kader-kader PKS mesti memahami bahwa yang dilakukan PKS ketika turut serta dalam hajatan politik seperti Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah adalah dalam rangka memberikan pendidikan politik bagi rakyat. "Warga Jakarta nantinya akan tahu bahwa hak-hak publik bisa diperjuangkan bila pemimpin yang dipilih adalah yang mereka kenal berpihak kepada rakyat," tutur pria yang akrab dipanggil Sani ini. baca

Sani menyatakan salah satu contoh program pendidikan politik itu adalah pengunduran diri Komjen Pol Adang Daradjatun dari jabatan Wakapolri. Meskipun PKS tidak memaksakan Adang untuk mundur sebelum masa jabatannya berakhir, namun penguduran diri tersebut dianggap PKS sebagai hal positif yang mendidik masyarakat kita.

"Memang tidak ada aturan yang mengharuskan pejabat mundur, tetapi secara etis tentunya yang namanya pejabat rawan menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan politiknya," ujar pria lulusan Birmingham University tersebut dalam siaran pers DPW PKS DKI Jakarta, Senin.

Di depan ribuan kader perempuan PKS Jakarta, juga turut menjadi pembicara Sekjen DPP PKS M. Anis Matta yang memberikan pengarahan tentang logika pemenangan Pilkada. Anis Matta mengingatkan agar kader-kader PKS menyadari kemenangan politik sebagai kepala daerah harus dicita-citakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat.

Menurutnya seluruh sektor kehidupan masyarakat mesti disiapkan konsepnya untuk menjadi lebih baik dalam menjawab kebutuhan mendasar masyarakat seperti lapangan pekerjaan, rasa aman dan jaminan pendidikan serta kesehatan.( suaramerdeka.com/080106 )

Read More......

PKS Jawa Timur Bentuk Gema, Untuk Berantas Pengangguran

(posted in sekilas info)


Surabaya- DPW PKS Jawa Timur akan segera membentuk Gerakan Persaudaraan Pemuda. Ini merupakan langkah kongkret PKS untuk mencoba menekan jumlah angka pemuda menganggur di Jatim yang semakin lama semakin meningkat jumlahnya.

Prihatin dengan kondisi pemuda di Jawa Timur yang masih banyak berstatus pengangguran, DPW PKS Jawa Timur (Jatim) akan segera membentuk Gerakan Persaudaraan Pemuda (Gema).
baca
Kepada pers, Ketua Deputi Kepeloporan Pemuda Muddakir Uddin di kantor DPW PKS di Galaxy Bumi Permai Surabaya, (6/1/) mengatakan saat ini masih dalam konsolidasi dengan bidang pembinaan Pemuda Daerah PKS se-Jatim.

Menurut Muddakir Gema merupakan langkah kongkret PKS untuk mencoba menekan jumlah angka pemuda menganggur di Jatim yang semakin lama semakin meningkat jumlahnya. Karena kata Mudakkir, kegiatan ini akan lebih dikonkretkan dengan membentuk koperasi sebagai wadah bagi para pemuda untuk menekuni usaha. "Sehingga nantinya kami berusaha membuat pemuda tidak menganggur," ujarnya.

Gema merupakan badan otonom partai. Badan ini mempunyai visi menjadi basis massa pemuda kreatif, sportif dan berani dalam menegakkan keadilan. "Kita akan mengembangkan kualitas kompetensi dan jiwa kepemimpinan di kalangan pemuda, sportifitas dan keberania pemuda, mengembangkan jiwa profesionalisme dan entrepreneurship dan membangun kepekaan sosial pemuda dan pemberdayaan masyarakat," tandasnya.(pk-sejahtera.org/080106)

Read More......

DPRD Depok Ajukan Rancangan Peraturan Seks Bebas

(posted in sekilas info)


Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok mengajukan draft Peraturan Daerah (Perda) Hubungan Seks Bebas dan Seks Komersial serta Perda Anti Minuman Beralkohol ke Lembaga Kajian Islam dan Hukum Islam Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Anggota Komisi A DPRD Kota Depok Qurtifa Wijaya mengatakan tujuan pengajuan draft dua Perda ini adalah meminta masukan dan saran-saran tertulis atas rancangan tersebut terutama kajian secara hukum. "Kami minta masukannya," katanya kepada wartawan di gedung DPRD Kota Depok, Selasa (9/1). baca

Qurtifa melanjutkan, selain meminta masukan dan saran, Komisi A juga akan melakukan audiensi dengan Lembaga Kajian Islam dan Hukum Islma FH UI. Rencananya audiensi akan dilakukan pada 22 Januari mendatang. (tempointeraktif.com/090106)

Read More......

Wednesday, January 10, 2007

Khuthbah Ied : "Melahirkan Kader dan Pemimpin Sejati"

(posted in Makalah)

Allahu Akbar- Allah Akbar- Allahu Akbar 3X… Allahu Akbar walillahilhamd
Ikhwanie kaum Muslimin yang rahimakumullah !

Di pagi yang penuh berkah ini, kita semua memuja dan memuji kebesaran dan keagungan Allah SWT, sebagai wujud kesyukuran kita atas segala limpahan nikmat dan rahmat-Nya yang tak terhingga. Kita kembali merasakan kegembiraan dan kebahagiaan dalam suasana Idul Adha pada hari ini.

Hari raya Idhul Adha atau Idhul Qurban seperti yang kita laksanakan pada hari ini menyegarkan kembali ingatan kita kepada sejarah pengorbanan yang luar biasa yang telah dilakukan oleh sosok Nabiyullah Ibrahim As bersama keluarganya, Siti Hajar dan Ismail As. Pengorbanan luar biasa dari sosok Nabiyullah Ibrahim As bersama keluarganya ini dijadikan oleh Allah SWT sebagai patron untuk menjadi tauladan bagi seluruh ummat manusia sepanjang zaman. Hal ini diakui dan dinyatakan sendiri oleh Allah SWT dalam sebuah firman-Nya:

"Sungguh adalah bagi kamu menjadi contoh teladan yang baik tentang kehidupan Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya". (S. Al-Mumtahanah : 4). baca

Kehidupan Nabi Ibrahim benar-benar sarat dengan keteladanan yang patut diikuti untuk mendapatkan kehidupan yang bersih dan bebas dari kesemrawutan dan kebrutalan yang melanda dunia saat ini.

Nabi Ibrahim adalah sosok Pemimpin yang sangat konsen dan sabar dalam membina kader, yang diharapkan menjadi pemimpin pelanjut perjuangan.

Pada usia perkawinan yang sudah sangat senja, disaat beliau dan Istri sudah tua, anak yang ditunggu-tunggu, generasi pelanjut yang diidam-idamkan belum juga dikaruniakan. Penantian yang panjang seperti itu tidaklah menyebabkan Nabiyullah Ibrahim As berputus asa dari Rahmat Allah SWT. Dalam masa penantian yang panjang tersebut, Beliau tetap istiqomah, terus menerus berdo'a dan memohon kepada Allah agar dianugerahi keturunan yang Sholeh. Beliau selalu berdo'a "Robbi habli minassholihin, Robbi habli minassholihin, Robbi habli minassholihin" , Yaa Allah ya Tuhan-ku karuniakanlah kepadaku anak yang sholeh. Akhirnya Allah menganugrahkan kepada beliau Ismail As.

Tatkala Ismail, Sang generasi pelanjut yang telah lama dinantikan telah mencapai umur sanggup "membantu dan berusaha bersama Ayahnya", umur yang sudah bisa diajak bertukar pikiran untuk mencari penyelesaian problem yang ada, umur dimana Ismail telah menampakkan tanda-tanda kesholehan dan kekaderannya, umur yang sangat menyenangkan untuk diajak jalan bersama, yang
oleh Al-qur'an disebut dengan ma'ahus sa'ya, datanglah ujian keimanan berikutnya.

Allah memerintahkan kepada Nabi Ibrahim As untuk menempatkan keluarganya, Siti Hajar dan Ismail di Makkah dekat dengan ka'bah. Hal ini diterangkan Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Hajj sebagai berikut:

"Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian dari keturunanku di sebuah lembah yang tiada tanam-tanamannya, di dekat rumah-Mu yang disucikan".

Lihatlah bagaimana sosok Nabiyullah Ibrahim As diuji oleh Allah dengan Ujian yang sangat berat. Di satu sisi Nabi Ibrahim diperintahkan untuk berpisah dengan anak dan Istrinya dan di sisi yang lain beliau diperintahkan untuk menempatkan keluarganya, Istri yang baru melahirkan dan anaknya yang masih merah di sebuah tempat yang gersang, bahkan sangat gersang, saking gersangnya sampai rumputpun tidak tumbuh sama sekali. Istri ditinggal sendiri tanpa suami dan sanak keluarga, tanpa pembantu dan tetangga. Ditinggal di gurun pasir yang panas dan bukit batu yang ganas.

Setelah ditinggal Nabiyullah Ibrahim, maka tinggallah Siti Hajar sebatang kara dengan anaknya. Hari-hari dilaluinya sendiri bersama anaknya dengan bekal seadanya. Waktu terus berlalu, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, Semakin lama, persedian bekal semakin menipis. Akhirnya perbekalan habis sama sekali. Tiada siapa-siapa yang bisa dimintai tolong, tiada keluarga tiada saudara, juga tiada tetangga. Air susupun telah kering, sementara anak menangis kehausan. Dalam kondisi seperti itu Jiwa kasih seorang Ibu yang ada pada diri Siti hajar menyebabkan dia harus berlari-lari antara bukit shofa dan marwa untuk mencari dan mendapatkan air untuk keberlangsungan hidup anaknya.

Demikianlah seorang Hajar berusaha dan terus berusaha, berlari dari shafa ke marwah untuk mendapatkan pertolongan. Namun apa yang diharapkan tidak kunjung didapatkan. Walau demikian beliau tetap tegar dan optimis dan terus berlari, sa'i, berusaha dari bukit shafa dan marwah sampai 7 kali. Setelah mujahadah, usaha maksimal dilakukan oleh Hajar, Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyang menurunkan bantuan-Nya dengan mengeluarkan mata air di dekat kaki Ismail.

Ujian berat yang diterima Nabiyullah Ibrahim As tidak berhenti sampai di situ saja. Ternyata setelah Ismail beranjak dewasa, Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Allah yang tidak pernah berbuat zhalim kepada hamba-Nya, memerintahkan kepada Nabi Ibrahim As untuk menyembelih putra tercinta, putra tunggal, harapan satu-satunya yang menjadi pelanjut risalah perjuangan.

Cinta Orang tua kepada Anak, harapan pemimpin kepada kader pelanjut perjuangan, dan rasa belas kasih seorang hamba diperhadapkan dibenturkan dengan ketaatan dan kepasrahan kepada kehendak dan perintah Allah Yang Maha Kuasa.

Nabi Ibrahim menyadari bahwa hidup ini harus selalu dalam ketaatan kepada Allah Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ketaatan kepada Allah adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar. Apapun pengorbanan yang diminta, apapun resiko yang harus ditanggung, perintah Allah itulah yang terbaik, Perintah Allah itulah yang harus didahulukan, Perintah Allah itulah yang harus diikuti, ditaati dan dilaksanakan. Bahkan sampai pada tingkat dimana perintah itu dalam pandangan kita terasa dan terlihat seperti sesuatu yang sangat tidak wajar, tidak masuk akal, bahkan tidak manusiawi, harus dan wajiblah kita sebagai seorang yang mengaku beriman untuk mengatakan "Sami'na wa atha'naa - Kami dengar dan kami patuhi".

Menyadari akan hal tersebut, Nabi Ibrahim pun menajamkan aqidah dan keyakinannya untuk mewujudkan perintah itu. Beliau kemudian menyampaikan perintah Allah tersebut kepada putranya, Ismail AS. Sungguh jawaban dan respon yang beliau dapatkan sangat luar biasa. Tatkala belaiu mengatakan kepada Ismail, Wahai Anakku sungguh aku melihat dalam mimpiku bahwa Aku diperintahkan Allah untuk menyembelihmu, maka kemukakanlah bagaimana pendapatmu?. Dengan tegas, sopan dan penuh keyakinan kepada Rahmat dan Kasih Sayang Allah SWT, Ismail As menampakkan bukti kesholehannya, dengan mengatakan:

"Wahai ayah, laksanakanlah apa yang diperintahkan Tuhan kepada ayah, Insya Allah ayah akan mendapati saya dalam keadaan sabar".(As-Shaffat; 102)

Allahu Akbar 3X, walillahilhamd !

Ikhwanie kaum Muslimin yang berbahagia.

Jawaban yang dilontarkan oleh Ismail ini adalah gambaran keberhasilan sebuah proses pendidikan, yaitu pendidikan tauhid, sebuah pendidikan yang telah dilakoni dengan gemilang oleh Nabiyullah ibrahim dalam keluarga beliau. Pendidikan tauhid ini menjadikan Ismail mampu menjalankan perintah Allah hatta dengan resiko pengorbanan nyawa.

Keteguhan hati dan kepasrahan yang tinggi bagi Ismail untuk menerima perintah Allah yang sangat berat itu, disebabkan karena keberhasilan kedua orang tuanya menanamkan ketauhidan dalam jiwanya.

Keberhasilan Nabi Ibrahim 'alaihissalam di dalam mendidik dan mengkader anaknya bukanlah pekerjaan ringan, yang bisa didapatkan dalam waktu yang singkat saja. Hal itu merupakan pekerjaan berat yang butuh waktu panjang. Nabi Ibrahim secara terus menerus memberikan contoh peragaan ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya dalam segala hal. Peragaan inilah yang selaluditangkap dan dihayati oleh putranya Ismail sehingga terpatri dalam jiwanya.

Memang untuk mendapatkan kader sebagaimana yang kita harapkan, memerlukan perhatian dan pengorbanan yang sangat besar. Makanya sangat aneh kalau seorang orang tua atau pemimpin menginginkan kader pelanjut dalam konteks perjuangan Islam, sementara perhatian dan pengorbanannya untuk itu masih kurang. Atau mungkin pengorbanan dan perhatiannya sudaha besar tapi belum proporsional. Perhatian dan pengorbanan yang diberikan lebih banyak kepada hal-hal yang bersifat materi, bukan pada spirit dan ruhaninya, bukan pembekalan spirit kepemimpinan dan hal-hal yang bersifat transenden.

Allahu Akbar 3X, Walillahilhamd.

Ikhwanie Kaum Muslimin yang berbahagia !

Anak-anak kita hendaknya mendapatkan perhatian yang serius dari kita para orang tua. Jangan sampai hanya aspek intelektualnya yang diperhatikan, tetapi mental dan spritualnya memprihatinkan. Jangan kita bangga dengan pendidikan yang hanya memacu kecerdasan otaknya, tapi semakin hari semakin jauh dari agamanya. Sebuah uangkapan yang masyhur menyatakan:

"Barang siapa yang bertambah ilmunya namun tidak bertambah petunjuk yang dimiliki. Tiadalah tambahan baginya melainkan semakin jauh dari Allah.

Kita sangat merindukan kader yang selalu siap pakai; siap menghadapi benturan-benturan; memiliki etos kerja yang tinggi; bekerja dengan penuh dedikasi ; memiliki banyak inisiatif dan siap berkorban sebagaimana contoh yang telah diperagakan oleh sosok Nabi Ibrahim As dan keluarganya Siti sarah dan Ismail As.

Suatu pelajaran yang berharga dapat dipetik dari seorang pahlawan kebenaran, Jenderal Thalut ketika mengerahkan sejumlah manusia sebagai calon kader untuk mengadakan perlawanan terhadap penguasa zhalim, Jenderal Jalut. 80.000 orang calon kader yang dikerahkan hanya 5% yang lulus, berarti hanya 4.000 orang. 76.000 orang diantaranya gugur tidak dapat dikatagorikan sebagai kader.

Kenapa ? Karena banyak yang tidak lulus setelah diuji dengan sebuah sungai. Pemimpinnya memberikan perhatian bahwa, "Kita akan diuji dengan sebuah sungai, siapa yang minum airnya bukanlah golonganku. Yang tidak minum itulah yang termasuk golonganku kecuali yang hanya sekedar menceduk dengan cedukan tangan". (S. Al-Baqarah: 249)

Tapi apa yang terjadi setelah sampai di tepi sungai itu, melihat airnya yang begitu bening mereka berlomba-lomba terjun ke sungai itu. Mereka minum sepuas-puasnya bahkan berenang dan menyelam sesuka hati. Alasannya karena kita telah melakukan perjalanan panjang dan melelahkan, telah didera oleh lapar dan dahaga.

Mereka diperintahkan menyeberangi sungai, setelah mereka sampai diseberang sungai tidak seorangpun diantara mereka yang telah memuas-muaskan dirinya itu yang siap menghadapi lawan. Mereka menyampaikan terus-terang kepada pemimpinnya bahwa kami tidak sanggup mengahdapi lawan yang begitu banyak. Ketidak sanggupan mereka menghadapi musuh bukan karena mereka lemah dari segi fisik, tapi mereka lemah mental karena melakukan pelanggaran.

Allahu Akabar 3X, walillahilhamd.

Saudara-saudara kaum Muslimin rahimakumullah.

Inilah yang melanda bangsa kita sekarang ini, bahkan juga melanda organisasi dan lembaga-lembaga Islam, baik itu organisasi sosial, organisasi massa atau organisasi politik. Karena hanya mengharapkan munculnya kader-kader tanpa upaya yang serius untuk itu. Menangani pengkaderan secara serius saja, sejarah telah mencatat bahwa hanya 5% yang bisa diharapkan.

Apalagi kalau hanya santai dan tidak sunguh-sungguh. Akibatnya bukan kader yang memimpin dan mengendalikan kebijakan, maka wajar jika selalu mendatangkan banyak masalah, tidak menambah kekuatan, tapi justru melemahkan. Tapi kalau kita berhasil melahirkan kader walaupun sedikit, namun kader itu telah teruji kesabaran dan ketabahannya, pasti akan dapat berbuat banyak dan melakukan gebrakan-gebrakan yang penuh arti. Sebagaimana firman Allah SWT yang mengatakan:

"Betapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyakkarena izin Allah, dan Allah beserta orang-orang yang sabar" (S.Al-Baqarah: 249).

Calon-calon kader kita sekarang ujiannya bukan dalam bentuk sungai tapi kekayaan duniawi, kedudukan dan wanita. Manakala sudah berhadapan dengan materi timbul rasa dendam terhadap kemiskinan sehingga dengan cara yang sangat sigap dia berusaha meraup kekayaan itu yang justru dapat melunturkan nilai-nilai kekaderannya. Dia juga sudah mulai bermain-main dalam pencalonan untuk menjadi orang besar sehingga mulai menempuh segala macam cara untuk berhasil. Ujung-ujungnya memanfaatkan fasilitas yang bisa dimanfaatkan untuk memperkaya diri.

Demikian pula jebakan wanita. Sebagai calon-calon kader perjuangan yang memiliki potensi menjadi pemimpin yang baik di masa depan, musuh-musuh Islam tidak pernah berhenti berfikir untuk dapat menghancurkan nama baik dari calon-calon kader itu agar gugur di tengah jalan, tidak berlanjut kekaderannya. Terjadilah kasus-kasus skandal dengan artis, selingkuh dengan wanita-wanita cantik, media yang dikuasai oleh musuh-musuh Islam segera membesar-besarkan sehingga tamatlah riwayat calon kader itu.

Hal lain yang patut menjadi contoh dari Nabi Ibrahim seperti yang diungkap dalam sejarah bahwa beliau adalah manusia yang selalu terdepan jika mengangkat suatu pekerjaan. Beliau selalu memilih pekerjaan yang paling berat untuk dikerja. Menurut prinsipnya, kalau pekerjaan ringan banyak saja yang dapat mengerjakan. Sehingga orang-orang yang menjadi pengikutnya selalu termotivasi untuk melakukan pekerjaan ini.

Sikap yang demikian ini adalah salah satu rahasia sukses yang dialami Nabi Ibrahim. Karena kalau seorang pemimpin tidak berani memikul tanggung jawab yang besar, hanya selalu mencari pekerjaan yang ringan-ringan dengan mengincer keuntungan dunia yang besar; hanya memperalat orang banyak untuk kepentingan dirinya; hanya menjadikan orang lain sebagai kuda tunggangan jangan harap akan dapat mengantar orang yang dipimpinnya kearah kesejahteraan dan ketentraman. Jangan harap akan mendapat kepercayaan penuh dan dapat meraih rasa cinta dari pengikutnya.

Saat sekarang ini kita merasakan langkanya pemimpin-pemimpin yang tampil memberikan teladan yang baik dan mengajak rakyatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan dan amal soleh. Karenanya jika kita menemukan pemimpin yang memiliki akhlak dan kepribadian yang baik, memiliki komitmen yang kuat terhadap pelaksanaan ajaran/syariat Islam, maka tentu kita wajib mendukung dan menopang kepemimpinannya.

Allahu Akabar 3X, walillahilhamd.

Saudara-saudara kaum Muslimin rahimakumullah.

Nabi Ibrahim juga dikenal sebagai manusia yang patut diteladani dari segi kedermawanannya. Dicatat dalam sejarah bahwa Nabi Ibrahim adalah manusia yang paling senang menerima tamu. Kalau tiba waktu makan dan tidak ada orang yang ditemani makan dia keliling mencari teman makan. Nabi Ibrahim dikenal sebagai orang yang paling senang membantu kepada sesama manusia. Kebiasaannya yang seperti inilah yang membuat orang sangat senang kepadanya.

Sifat dermawan ini hendaknya menjadi warna dari kehidupan seorang muslim. Karena lewat jiwa-jiwa yang dermawan inilah dakwah Islam dapat dikembangkan lebih maksimal dan dapat mengentaskan kemiskinan. Pada zaman Rasulullah s.a.w. seorang sahabat bernama Abdurrahman bin Auf pernah menyumbang 40.000 dinar untuk perjuangan yang kalau dirupiahkan sekarang sama dengan 25,5 milyard rupiah. Beliau juga pernah membagi-bagikan kepada Veteran Badr uang sebanyak 50.000 dinar kepada 100 orang masing-masing 500 dinar senilai 300 juta rupiah lebih. Itu baru seorang dermawan, belum dermawan-dermawan yang lain. Sehingga dengan kedermawanan sahabat-sahabat Rasulullah yang dikaruniai oleh Allah SWT kekayaan banyak sekali hal-hal yang memerlukan pendanaan yang dapat diselesaikan.

Kita harus meyakini bahwa dengan berinfaq fi sabilillah, kita tidak akan menjadi miskin dan harta pun tidak akan berkurang, tetapi justru akan memberikan tambahan keberkahan. Rasulullah s.a.w. bersabda:

Setiap hari dua malaikat turun kepada separng hamba. Salah satunya berdoa:
"Ya Allah berilah pengganti dari harta orang yang berinfaq" Dan yang lain berdoa: "Ya Allah binasakanlah harta orang yang tidak mau berinfaq" (Hadits Riwayat Bukhari-Muslim)

Memang terbukti bahwa perjalanan hidup orang yang pemurah dan dermawan akan dilapangkan rezekinya dan diberikan kebahagiaan dalam kehidupannya. Oleh karenanya, bagi kita yang memiliki kelapangan rezeki pada hari ini, marilah kita mengambil bagian dari kewajibah ber-qurban. Masih ada waktu hingga 3 hari sesudah ini. Allah SWT mengingatkan kepada kita:

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu pemberian yang banyak . Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dn berqurbanlah. Sesunguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang binasa. (S.Al-Kautsar : 1 - 3 )

Ayat ini bukan hanya sekedar memerintahkan kita memotong hewan seperti seekor sapi untuk 7 keluarga dan seekor kambing untuk satu keluarga, tapi juga memberi jaminan bahwa dengan menegakkan dan memperbaiki shalat menjadi alasan bagi Allah untuk membela kita dan menghancurkan lawan-lawan Islam.

Semoga Allah SWT memberkati kita semua. Amien!

Read More......

Depok Peringkat Satu Transparansi Tender

(posted in sekilas info)


Depok- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan Pemkot Depok merupakan intansi paling transparan dalam penyelenggaraan tender proyek pengadaan barang dan jasa di Indonesia. Ini dibuktikan dengan hasil evaluasi Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) dan KPK atas pelaksanaan sistem pengumuman rencana tender secara elektronik (e-announcement) yang berlangsung di Kantor KPK, kemarin.

Berdasarkan data Depkominfo, Depok menempati peringkat pertama di antara istansi yang menerapkan announcement, seperti KPK, Depkominfo, Departemen Keuangan, Pemprov DKI, Pemprov Nangro Aceh Darussalam, Pemkot Denpasar, Pemkot Bekasi, dan Pemkot Banda Aceh. baca

Dari data itu diketahui, Depok paling banyak memberikan data pengumuman pembukaan lelangnya melalui situs Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappenas).

Pemkot Depok tercatat telah mengumumkan sebanyak 315 proyek yang berada di seluruh instansinya. "Dengan peringkat ini, kami berharap upaya transparansi pelaksanaan tender projek akan terus meningkat," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail di Balai Kota, seusai mengikuti acara launching e-announcement KPK, kemarin.

Menurut wali kota, penilaian itu diberikan berdasarkan hasil evaluasi KPK dan Bappenas terhadap 24 instansi di Indonesia yeng menerapkan e-anouncement selama setahun lalu. KPK, kata Nurmahmudi, telah menyosialisasikan sistem e-anouncement sejak Februari tahun 2006. Kemudian, Pemkot Depok menindaklanjutinya dengan mulai mengirimkan data pengumuman lelang kepada situs Bappenas. (pikiran-rakyat.com/080107)

Read More......

Tuesday, January 09, 2007

Urgensi Menguasai Ilmu Syariah (3-habis)

(posted in fiqhus sunnah)


7. Keberadaan Ahli Syariah Sangat Menentukan Eksistensi Umat Islam

Agama Islam telah dijamin tidak akan hilang dari muka bumi sampai kiamat, namun tidak ada jaminan bila umatnya mengalami kemunduran dan kejatuhan. Sejarah membuktikan bahwa mundurnya umat Islam terjadi manakala para ulama telah wafat dan tidak ada lagi ahli syariah di tengah umat.

Sebaliknya, bila Allah SWT menghendaki kebaikan pada umat Islam, niscaya akan dimulai dari lahirnya para ulama dan kembali manusia kepada syariat-Nya. baca

8. Tipu Daya Orientalis dan Sekuleris Sangat Efektif Bila Lemah di Bidang Syariah

Racun pemikiran Orientalis dan Sekuleris tidak akan mempan bila tubuh umat diimunisasi dengan pemahaman syariah

Bila tingkat pemahaman umat terhadap syariah lemah, maka dengan mudah pemikiran orientalis akan merasuk dan menjangkiti fikrah umat. Sebaliknya, bila umat ini punya tingkat pemahaman yang mendalam terdapat ilmu syariah, semua tipu daya itu akan menjadi mentah.
Pemahaman syariat Islam akan menjadi filter atas kerusakan fikrah umat. Sebaliknya, semakin awam dari syariat, umat ini akan semakin menjadi bulan-bulanan pemikiran yang merusak.

9. Tanpa Ilmu Syariah Bisa Melahirkan Sikap Ekstrim Membabi Buta

Sikap-sikap ekstrim dan keterlaluan dalam pelaksanaan agama seringkali menimpa banyak umat Islam. Barangkali niatnya sudah baik, yaitu ingin menjalankan ajaran agama. Tetapi bila semangat itu tidak diiringi dengan ilmu syariah yang benar, sangatbesar kemungkinan terjadi kesalahan fatal yang merugikan.

Dahulu di masa shahabat ada seorang yang terluka di kepala. Seharusnya dia tidak boleh mandi karena parah sakitnya. Namun dia berjunub pada malamnya dan pagi hari dia bertanya kepada temannya, apakah dia harus mandi atau tidak. Temannya mengatakan bahwa dia harus mandi. Lalu mandilah dia dan tidak lama kemudian meninggal. Betapa sedih Rasulullah SAW tatkala mendengar kabar itu. Sebab teman yang memberi fatwa itu bertindak tanpa ilmu dan menyebabkan kematian. Padahal seharusnya dalam kondisi demikian, cukuplah dengan bertayammum saja. Maka dia sudah boleh shalat. Tidak wajib mandi junub meski malamnya keluar mani.

10. Keharusan Ada Sebagian Dari Ummat Yang Mendalami Syariah

Kalau kita bandingkan antara jumlah orang awam dan jumlah para ulama, kita akan menemukan perbandingan yang jauh dari proporsional. Dengan kata lain, ulama di masa sekarang ini termasuk `makhluk langka` bahkan nyaris punah.

Tanpa mengurangi rasa hormat dan penghargaan atas jasa mereka selama ini, namun kenyataanya bahwa kebanyakan tokoh agama serta para penceramah yang kita dapati masih minim dari penguasan secara mendetail dalam kisi-kisi ilmu syariah. Tidak sedikit dari mereka yang sama sekali buta bahasa arab. Dan otomatis rujukan satu-satunya hanya buku terjemahan saja. Bahkan ketika membaca Al-Quran pun tidak paham maknanya. Apalagi membaca hadits-hadits nabawi. Dan jangan ditanya bagaimana mereka bisa merujuk kepada kajian syariah Islam dari para fuqaha sepanjang sejarah, karena nyaris semua literaturnya memang dalam bahasa arab.

Lalu kita bisa pikirkan sendiri bagaimana kualitas umatnya bila para tokoh agama pun masih dalam taraf yang kurang membahagiakan itu ?

Maka memperbanyak jumlah ulama serta menyebar-luaskan ilmu-ilmu syariah menjadi hal yang mutlak dilakukan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT tentang keharusan adanya sekelompok orang yang berkonsentrasi mendalami ilmu-ilmu syariah.

Tidak sepatutnya bagi mu'minin itu pergi semuanya . Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.(QS. At-Taubah : 122)

11. Masuk Islam Secara Kaaffah : Mustahil Tanpa Syariah

Sebagai muslim yang baik, komitmen dan konsisten dalam memeluk agama Islam, tentu kita tahu bahwa kita wajib menerima Islam secara kaaffah, tidak sepotong-sepotong. Allah SWT telah memerintahkan hal dalam firman-Nya :

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.(QS. Al-Baqarah : 208)

Tapi bagaimanakah kita bisa menjalankan Islam secara kaaffah, kalau kita tidak bisa membedakan manakah diantara perbuatan itu yang termasuk bagian dari Islam atau bukan ?
Sebab seringkali kita dihadapkan kepada bentuk-bentuk pengamalan yang disinyalir sebagai islami, tetapi kita tidak tahu kedudukan yang sesungguhnya. Katakanlah sebagai contoh mudah misalnya tentang memahami perbuatan Rasulullah SAW. Apakah semua hal yang dilakukan oleh beliau itu menjadi bagian langsung dari syariat agama ini ? Ataukah ada wilayah yang tidak termasuk bagian dari syariat ?

Lebih rinci lagi, kita dapati dalam hadits bahwa Rasulullah SAW naik unta, minum susu kambing mentah, istinja` dengan batu, khutbah memegang tongkat, di rumahnya tidak ada wc dan seterusnya. Apakah hari ini kita wajib melakukan hal yang sama dengan beliau sebagai pengejawantahan bahwa Rasululah SAW adalah suri teladan ? Apakah kita juga harus naik unta ? Haruskah kita minum susu kambing yang tidak dimasak dahulu ? Apakah para khatib wajib berkhutbah sambil memegang tongkat ? Dan tegakah kita berintinja` hanya dengan batu ? Dan haruskah kita buang air di alam terbuka, karena dahulu Rasulullah SAW melakukannya ?

Tentu kita perlu merinci lebih detail, manakah dari semua perbuatan dan perkataan beliau SAW yang menjadi bagian dari syariah dan mana yang secara kebetulan menjadi hal-hal teknis yang tidak perlu dimasukkan ke dalam ajaran agama ini. Dan untuk itu, harus ada sebuah metodologi yang bisa dijadikan patokan. Metodologi itu adalah syariat Islam.
Dengan syariat Islam, kita bisa memilah dan menentukan manakah dari diri Rasulullah SAW yang menjadi bagian dari ajaran Islam. Dan manakah yang bukan termasuk ajaran selain hanya faktor kebetulan dan teknis semata.

Penutup

Itulah beberapa hal yang perlu kita renungkan bersama. Betapa syariat Islam ini memang perlu kita pelajari dengan sebaik-baiknya. Tidak perlu menunggu dan membuang waktu. Sekaranglah waktu yang tepat untuk mulai belajar. Semoga Allah SWT memudahkan jalan kita masuk surga karena kita telah menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu keislaman selama di dunia ini. Hanadallahu Wa Iyyakum Ajma`in

Sumber : milis pippksjerman@yahoogroups.com

Read More......

Monday, January 08, 2007

Deptan Programkan Asuransi Pendidikan Bagi Anak Petani

(posted in sekilas info)


Palangka Raya - Departemen Pertanian RI mulai tahun anggaran 2007 menyiapkan program asuransi pendidikan bagi anak petani berprestasi sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia pertanian di Indonesia.

"Kami menilai untuk memajukan pertanian di Indonesia, maka SDM pendukungnya haruslah kuat. Upayanya termasuk memberikan asuransi pendidikan itu," kata Menteri Pertanian Anton Apriantono, di Palangka Raya, Selasa. Ia mengemukakan, data SDM dan tingkat pendidikan petani di Indonesia masih relatif rendah, sekitar 70-80 persen petani hanya tamat SD atau bahkan tidak tamat SD.
baca
"Untuk menolong para petani kita, maka generasi petani berikutnya haruslah SDM-SDM dengan pendidikan yang memadai," ujarnya.Asuransi pendidikan diarahkan untuk menyekolahkan anak petani agar bisa meraih jenjang pendidikan dari tingkat dasar hingga tertinggi sampai sarjana.

Jumlah asuransi pendidikan yang dialokasikan Deptan pada awalnya direncanakan untuk 3.000 orang, namun hingga kini dana yang telah tersedia baru untuk 875 orang."Dalam perjalanannya kami akan upayakan agar jumlah itu bisa tercapai, sedangkan saat ini dana yang ada baru Rp20 miliar," kata Anton.

Sementara untuk prioritas pembagian asuransi, Anton mengatakan, akan dibagi secara merata di seluruh pelosok Indonesia. "Penentuan pembagian dari bawah ke atas. Sehingga tiap berapa kecamatan ada satu yang dapat, mekanisme selanjutnya tengah kami susun," jelasnya.

Ia berharap, siswa yang memperoleh asuransi saat memasuki jenjang S-1 kemudian dapat mengambil studi pertanian secara umum. "Karena kami ingin agar setelah lulus, mereka dapat kembali ke desanya untuk mengabdikan ilmunya," tambahnya.(republika.co.id/020107)


Read More......

Urgensi Menguasai Ilmu Syariah (2)

(posted in Fiqhus sunnah)


4. Ilmu Syariah Adalah Porsi Terbesar Ajaran Islam

Dibandingkan dengan masalah aqidah, ahlaq atau pun bidang lainnya, masalah syariah dan fiqih menempati porsi terbesar dalam khazanah ilmu-ilmu ke-Islaman. Bahkan yang disebut dengan `ulama` itu lebih identik sebagai orang yang ahli di syariah ketimbang ahli di bidang lainnya.

Sehingga sebagai ilmu yang merupakan porsi terbesar dalam ajaran Islam, ilmu syariah ini menjadi penting untuk dikuasai. Seorang muslim itu masih wajar bila tidak menguasai ilmu tafsir, hadits, bahasa Arab, Ushul Fqih, Kaidah Ushul dan lainnya. Tetapi khusus dalam ilmu syarriah khususnya fiqih, nyaris mustahil bila tidak dikuasai, meski dalam porsi yang seadanya. Sebab tidak mungkin kita bisa beribadah dengan benar tanpa menguasai ilmu fiqih ibadah itu sendiri.
baca
Memang tidak semua detail ilmu syariah wajib dikuasai, namun untuk bagian yang paling dasar seperti masalah thaharah, shalat, nikah dan lainnya, mengetahui hukum-hukumnya adalah hal yang mutlak.

5. Tinginya Kedudukan Orang Yang Menguasai Syariah

Allah SWT telah meninggikan derajat orang yang memiliki ilmu syariah dengan firman-Nya :

„...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.“(QS. Al-Maidah : 11)

Sehingga tampuk kepemimpinan skala mikro dan makro menjadi hak para ahli ilmu syariah. Seorang imam shalat diutamakan orang yang lebih mendalam pemahamannya. (afqahuhum). Bukan yang lebih tua, sudah menikah, lebih senior dalam struktur pergerakan, lebih tenar atau lebih punya kepemiminan. Namun imam shalat hendaklah orang yang lebih faqih dalam masalah agama.

Demikian juga hal yang terkait dengan kepemimpinan umat, yang lebih layak diangkat adalah mereka yang lebih punya kepahaman terhadap syarait. Sejak masa shahabat dan14 abad perjalanan umat, yang menjadi pemimpin umat ini adalah orang-orang yang paham dan mengerti syariah. Paling tidak, para khalifah dalam sejarah Islam selalu didampingi oleh ulama dan ahli syariah

6. Tidak Paham Syariah Adalah Akar Perpecahan

Para ulama syariah terbiasa berbeda pendapat, karena berbeda hasil ijtihad sudah menjadi keniscayaan. Namun mereka sangat menghormati perbedaan diantara mereka. Sehingga tidak saling mencaci, menjelekkan atau menafikan.

Sebaliknya, semakin awam seseorang terhadap ilmu syariah, biasanya akan semakin tidak punya mental untuk berbeda pendapat. Sedikit perbedaan di kalangan mereka sudah memungkinkan untuk terjadinya perpecahan, pertikaian, bahkan saling menjelekkan satu sama lain.

Hal itu terjadi karena seseorang hanya berpegangan kepada dalil yang sedikit dan parsial. Tetapi merasa sudah pandai dan paling benar sendiri. Padahal dalil yang diyakininya paling benar itu masih harus berhadapan dengan banyak dalil lainnya yang tidak kalah kuatnya. Jadi bagaimana mungkin dia merasa paling benar sendiri ?

Paling tidak, dengan mempelajari ilmu syariah, kita jadi tahu bahwa pendapat yang kita pegang ini bukanlah satu-satunya pendapat. Di luar sana, masih ada pendapat lainnya yang tidak kalah kuatnya dan sama-sama bersumber dari kitab dan sunnah juga. Maka kita jadi memahami perbandingan mazhab di kalangan para fuqaha, sebab mereka memang punya kapasitas untuk melakukan istimbath hukum dengan masing-masing menhaj / metodologinya.

Sumber : milis pippksjerman@yahoogroups.com


Read More......

Sunday, January 07, 2007

Urgensi Menguasai Ilmu Syariah (1)

(posted in Fiqhus Sunnah)


Bagi Seorang Muslim Beberapa waktu terakhir ini, kebutuhan akan ilmu keislaman khususnya syariat Islam terasa sangat kuat. Sebab semakin hari umat ini semakin sadar pentingnya syariat Islam untuk dijadikan landasan dalam kehidupan. Secara lebih rinci, berikut ini adalah beberapa pandangan yang ikut mendorong pentingnya kita mengusai syariah.

1. Mengenal Syariah : Bagian dari Identitas Ke-Islaman Seseorang

Seorang muslim dengan seorang non muslim tidak dibedakan berdasarkan KTP-nya. Juga bukan berdasarkan ras, darah, golongan, bahasa, kebangsaan atau keturunan tertentu.Tetapi berdasarkan apa yang diketahuinya tentang ajaran Islam serta diyakini kebenarannya. Tidak mungkin seorang bisa dikatakan muslim manakala dia tidak mengenal Allah SWT. Dan tidak-lah seseorang mengenal Allah SWT, manakala dia tidak mengenal ajaran-Nya serta syariat yang telah diturunkan-Nya.
baca
Sehingga mengetahui ilmu-ilmu syariat merupakan bagian tak terpisahkan dari status keislaman seseorang. Maka sudah seharusnya seorang muslim menguasai ilmu syariah, karena syariat itu merupakan penjabaran serta uraian dari perintah Allah SWT kepada hamba-Nya.

2. Allah SWT Mewajibkan Setiap Muslim Belajar Syariah

Mempejari Islam adalah kewajiban pertama setiap muslim yang sudah aqil baligh. Ilmu-ilmu ke-Islaman yang utama adalah bagaimana mengetahui MAU-nya Allah SWT terhadap diri kita.

Dan itu adalah ilmu syariah. Allah SWT berfirman : ...Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan (ulama) jika kamu tidak mengetahui (QS. An-Nahl : 43)

Paling tidak, setiap muslim wajib melakukan thaharah, shalat, puasa, zakat dan bentuk ibadah ritual lainnya. Dan agar ibadah ritual itu bisa syah dan diterima oleh Allah SWT, tidak boleh dilakukan dengan pendekatan improvisasi atau sekedar menduga-duga semata. Harus ada dasar dan dalil yang jelas dan kuat. Karena ibadah ritual itu tidak boleh dilakukan kecuali sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Dan penjelasan secara rinci dan detail tentang bagaimana format dan bentuk ibadah yang sesuai dengan apa yang diajarkan oleh beliau hanya ada dalam syariat Islam.

3. Syariah Adalah Kunci Memahami Al-Quran & As-Sunnah

Sumber utama ajaran Islam adalah Al-Quran yang terdiri dari 6.600-an ayat dan Al-Hadits yang berjumlah ratusan ribu hadits. Namun bagaimana mengambil kesimpulan hukum atas suatu masalah dengan menggunakan dalil-dalil yang sedemikian banyak, harus ada sebuah metodologi yang ilmiyah

Ilmu syariah telah berhasil menjelaskan dengan pasti dan tepat tiap potong ayat dan hadits yang bertebaran. Dengan menguasai ilmu syariah, maka Al-Quran dan As-Sunnah bisa dipahami dengan benar sebagaimana Rasulullah SAW mengajarkannya.

Sebaliknya, tanpa penguasaan ilmu syariah, Al-Quran dan Sunnah bisa diselewengkan dan dimanfaatkan dengan cara yang tidak benar. Ilmu Syariah adalah kunci untuk memahami Al-Quran dan As-Sunnah dengan metode yang benar, ilmiyah dan shahih.

Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa pencuri harus dipotong tangannya, pezina harus dirajam, pembunh harus diqishash dan seterusnya. Memang demikian zahir nash ayat Al-Quran. Namun benarkah semua pencuri harus dipotong tangan ? Apakah semua orang yang berzina harus dirajam ? Apakah semua orang yang membunuh harus dibunuh juga ?

Di dalam Syariah Islam akan dijelaskan pencuri yang bagaimanakah yang harus dipotong tangannya. Tidak semua orang yang mencuri harus dipotong tangan. Ada sekian banyak persyaratan yang harus terpenuhi agar seorang pencuri bisa dipotong tangan. Misalnya barang yang dicuri harus berada dalam penjagaan, nilainya sudah memenuhi batas minimal, bukan milik umum dan lainnya. Bahkan kriteria seorang pencuri tidak sama dengan pencopet, jambret, penipu atau koruptor.

Demikian juga dengan pezina, tidak semua yang berzina harus dihukum rajam. Selain hanya yang sudah pernah menikah, harus ada empat orang saksi lakil-laki, akil, baligh, dan menyaksikan secara bersama di waktu dan tempat yang sama melihat peristiwa masuknya kemaluan laki-laki ke dalam kemaluan perempuan. Tanpa hal itu, hukum rajam tidak boleh dilakukan. Kecuali bila pezina itu sendiri yang menyatakan ikrar dan pengakuan atas zina yang dilakukannya. Dan yang paling penting, hukum rajam haram dilakukan kecuali oleh sebuah institusi hukum formal yang diakui dalam sebuah negara yang berdaulat.

Dan hal yang sama juga berlaku pada hukum qishash dan hukum-hukum hudud lainnya. Sebuha tindakan hukum yang hanya berlandaskan kepada satu dua dalil tapi tanpa kelengkapan ilmu syariah justru bertentangan dengan hukum Islam sendiri.

Sumber : Milis pippksjerman@yahoogroups.com

Read More......

Tifatul : Bersihkan Depag Dari Orang Yang Gemar Permainkan Haji

(posted in sekilas info)


Jakarta - Kasus terlambatnya katering bagi jamaah haji Indonesia di arafah mengundang berbagai pendapat. Depag pun diminta bersih dari orang yang gemar bermain-main dengan persoalan haji.

"Depag harus dibersihkan dari orang-orang yang bermain-main dengan persoalan haji. Hal ini penting agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang," ujar Presiden PKS Tifatul Sembiring di Masjid Depsos, Jl Salemba Raya, Jakarta, Minggu (31/12/2006).
baca
Depag mempunyai tanggung jawab besar dalam penyelenggaraan ibdah haji. Karena itu persoalan semacam ini harus segera diseriusi. "Ini tanggung jawab Depag. Ini pelajaran pahit, tamparan keras bagi Depag," imbuh Tifatul.

Ditambahkan dia, pemerintah harus mengusut kejadian ini. Sebab selama bertahun-tahun menyelenggarakan ibadah haji, peristiwa ini baru pertama kali terjadi. "Jadi apakah ada upaya sabotase atau memang pemanfaatan oknum tetentu untuk mengambil untung besar dalam ketering," Tifatul mempertanyakan.

Jika kasus ini disebabkan oknum dari Depag, lanjutnya, maka harus diberi sanksi yang keras karena terkait keselamatan manusia dan sahnya ibadah haji. Apalagi para jamah sudah membayar mahal.

"Masalah ini harus dicermati dan diusut. Harusnya ada opsi-opsi lain, tapi ini tidak ada untuk mengantisipasi kejadian tersebut," tandas Tifatul. (detiknews.com/311206)

Read More......

Saturday, January 06, 2007

FPKS : Undang-Undang Bencana Diharapkan Pangkas Birokrasi

(posted in Parlementaria)


Jakarta - Undang-Undang Bencana yang rencananya akan disahkan pertengahan 2007 mendatang diharapkan dapat memangkas panjangnya prosedur birokrasi dalam penanganan bencana alam.

"Kelambanan penanganan bencana seringkali disebabkan panjangnya prosedur. Dengan Undang-undang Bencana hal itu tidak terjadi lagi," kata Anggota Komisi VIII DPR Ma'mur Hasanuddin, Kamis (28/12) di Jakarta.

Menurut Ma'mur, dalam Rancangan Undang-Undang Bencana yang hampir selesai pembahasannya itu diperjelas badan yang bertanggungjawab menangani bencana. Banyak pihak yang akan dilibatkan dalam badan independen tersebut. Bakornas sendiri akan dibubarkan setelah badan tersebut terbentuk. baca

"Dengan adanya kejelasan siapa yang berwenang (menangani bencana), maka penanggulangannya tidak akan bertele-tele dan menghabiskan waktu. Karena ini menyangkut nyawa orang," tuturnya.

Terkait dengan bencana banjir di tanah air terutama di Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, anggota legislatif asal Jawa Barat ini mengimbau agar penanganannya dilakukan sebaik mungkin. Dana tanggap darurat yang akan dialokasikan untuk mengatasi bencana, lanjut dia, harus dikontrol dengan ketat agar tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabk an.

"Dana tanggap darurat, baik yang di pusat maupun di daerah-daerah memang disiapkan untuk itu. Yang jadi persoalan bukan berapa besarnya, namun transparansinya agar tidak diselewengkan, " ujarnya menanggapi permintaan Presiden supaya Bakornas mengalokasikan dana tanggap darurat Rp 50 miliar.

Lambat Respon Bencana

Meski bencana yang diakibatkan longsor dan banjir di Pulau Sumatera sudah lebih dari sepekan, hingga saat ini secara resmi Komisi VIII DPR RI belum melakukan pemantauan langsung ke lapangan. "Padahal saya sudah meminta komisi untuk segera turun sejak peristiwa longsor di Solok, tetapi sampai saat ini belum ada instruksi karena para pimpinan sedang konsentrasi pengawasan haji," jelas Ma'mur.

Politisi PKS ini menyayangkan lambatnya respon komisi terhadap kejadian bencana alam yang sudah menewaskan lebih dari 100 orang tersebut. Ini membuktikan prosedur juga sangat menghambat kinerja DPR meski wakil rakyat tidak terkait langsung dengan penanganan bencana. "Padahal segala sesuatunya bisa pakai telepon, tinggal minta izin ke pimpinan DPR agar menginstruksikan Komisi VIII turun memantau perkembangan, " ungkapnya kecewa. (fpks-dpr-ri.com/nis/281206)

Read More......

Friday, January 05, 2007

PKS Ikut Kembangkan UKM di Jatim

(posted in sekilas Info)


Surabaya- Deputi UKM DPW PKS Jatim menggelar Pelatihan Kewirausahaan bagi para calon pengusaha di Jawa Timur pada Hari Sabtu-Ahad, 24 - 25 Desember di Diklat PU Surabaya.

"Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting wirausaha dalam kehidupan, menanamkan mindset kewirausahaan, dan menumbuhkan motivasi/ semangat kewirausahaan, " ujar Ketua deputi UKM DPW PKS Jatim Basuki Abdul Aziz dalam siaran persnya, Selasa (26/12).
baca
Menurut Basuki, UKM mengalami permasalahan untuk berkembang diantaranya sedikitnya pemain bisnis yang tanguh, banyak yang belum mampu untuk memanfaatkan potensi pasar yang ada, kurang bainya pencatatan keuangan bisnis, kurangnya kompetensi yang dimiliki UKM, dan rendahnya budaya wirausaha.

Lebih lanjut Basuki menjelaskan bahwa pelatihan yang diikuti oleh 78 calon pengusaha ini dirancang dengan menggunakan metode edukasi berupa ceramah dan simulasi. Pihaknya mensyaratkan beberapa kriteria bagi peserta yang akan mengikuti pelatihan ini diantaranya; Amanah, kreatif, ulet, mempunyai bakat usaha, mampu mengoeprasikan PC atau Note Book, dan mempunyai kemampuan manjerial.

Selama dua hari, para peserta mendapatkan materi pelatihan diantaranya; Mehamami konsep Dasar dan Peran Kewirausahaan, Kisah sukses Berwirauasha, Tren Model usaha saat ini, Analisa Kelayakan usaha, How To Start Business, dan Business plan yang efektif.

Untuk Kisah suskes, hadir Artono (Dirut PT Arto Metal International) yang memberikan resep bagaimana memulai usaha hingga berhasil. Artono menyampaikan Suka dukanya, jatuh bangunnya serta hambatan-hamabatan usaha tatkala baru memulai bisnis UKM.( suaramerdeka.com/261206)

Read More......