Tuesday, October 31, 2006

Beribadah dengan Berpolitik

(posted in syariah)

Apa yang dimaksud dengan beribadah dengan politik dan bagaimana caranya?
Henny
dzar_alghiffari at eramuslim.com

Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatllahi wabarakatuh,
Beribadah dengan berpolitik itu berangkat dari pemikiran bahwa agama Islam itu adalah agama yang mencakup semua askep kehidupan. Bukan agama yang hanya mengurusi ritual teknis belaka.

Semua sisi kehidupan diyakini merupakan bagian utuh dan satu kesatuan, di mana syariah Islam ini punya otoritas untuk mengaturnya. Salah satu sisi kehidupan itu adalah wilayah politik.

Beribadah dengan berpolitik itu bukanlah semata-mata bermain-main di dunia politik, juga bukan semata-mata berpolitik demi politik itu sendiri. Namun beribadah dengan berpolitik itu adalah mewarnai kehidupan manusia baca di dunia ini serta mengajak mereka kembali kepada ajaran Allah serta mengamalkan perintah Nabi-Nya, namun lewat jalur-jalur politik.

Memang harus diakui banyak orang memandang bahwa dunia politik itu jahat, culas, penuh nafsu keserakahan, meluap dengan angkara murka serta sarat kebejatan. Kesan ini tidak terlalu salah, bila kita menyadari dan menyelami apa yang benar-benar terjadi.
Namun di sisi lain, pengaruh kekuatan politik itu sendiri pun tidak main-main. Bahkan wajah dunia itu sendiri sebenarnya sangat ditentukan oleh dunia politik. Boleh dikatakan merah dan hitamnya panggung kehidupan umat manusia sangat ditentukan dari sebuah kebijakan politik.

Seribu ceramah dari seribu dai pada seribu hari-hari kerja mereka yang melelahkan itu, nyaris tidak bisa melawan sebuah kebijakan politik yang ada. Angkara murka dan kemaksiatan yang merajalela di suatu negeri, sudah bisa dipastikan lahir dari sebuah kebijakan politik.

Munculnya para pezina, pelacur, penjudi, pemabuk, pemerkosa, penjahat, pencuri, perampok, pencoleng, pembegal serta beragam aktifitas di dunia hitam, juga lahir dari sebuah kebijakan politik.

Hancurnya ekonomi suatu bangsa, bergantungnya mereka kepada hutang luar negeri, rusaknya alam, hilangnya sumber daya, dan kacaunya perdagangan, semua sangat bergantung dari sebuah kebijakan politik.

Kemiskinan, kemelaratan, kelaparan, kehinaan, kekurangan gizi, taraf hidup yang rendah, merosotnya kesehatan, merebaknya penyakit serta munculnya kesengsaraan, selalu berangkat dari sebuah kebijakan politik.

Munculnya dekadensi moral, seks bebas, seks sejenis, majalah porno, pornografi, pornoaksi, lesbianisme, sodomi, wisata seks, pengguguran bayi (aborsi), dan bisnis prostitusi tidak lain adalah anak kandung dari sebuah kebijakan politik.

Mahalnya harga-harga, ekonomi yang mencekik, angka kemiskinan yang meledak, angka pengangguran yang semakin membengkak, kasus PHK yang semakin marak, adalah dampak dari sebuah kebijakan politik.

Ibadah di dunia politik
Ketika dunia politik diisi oleh orang-orang oprtunis yang tidak pernah percaya tuhan, agama dan kehidupan hari akhir, maka jadilah kehidupan umat manusia seperti neraka. Sebab merekalah yang mengambil kebijakan politik sehingga melahirkan beragam azab dan bencana di atas.

Sayangnya, orang-orang shalih yang percaya kepada Allah dan paham kitab suci, umumnya malah lari menghindar dari dunia poiltik. Alih-alih menyelematkan umat, mereka malah mencari tempat berlindung sendiri-sendiri di balik liang kecil sambil memendam kepala di dalam tanah. Memejamkan mata dan berpikir seolah semua ini terjadi begitu saja dan merupakan takdir Allah.

Sayangnya orang-orang yang bersih dan suci ini nyaris tidak mau mengotori tangannya dengan kerja dan usaha terlebih dahulu, sehingga mereka lebih memilih untuk bersembunyi di dalam pesantren dan lembaga pendidikan. Membangun tembok benteng untuk sekedar melindungi diri mereka sendiri. Adapun nasib umat Islam secara keseluruhan yang menjadi korban kebobrokan kebijakan politik srigala culas, seolah tidak pernah menjadi agenda pembicaraan.

Lucunya, di tengah kehancuran yang nyata seperti ini, di mana semua sepakat bahwa penyebabnya memang politk kotor para penguasa bejat, masih saja ada yang berpaham untuk menjauhkan diri dari upaya memperbaikinya. Bahkan mereka malah mengeluarkan fatwa yang mengharamkan umat Islam berupaya mengantisipasi kebejatan kebijakan politik. Fatwa-fatwa itu seolah mengatakan bahwa beramar makruf dan nahi munkar tepat di titik permasalahannya adalah hal yang haram.

Fatwa haramnya berpolitik dan mendirikan partai pendobrak kejahilan seakan mengandung pesan bahwa kalau mau beramar makruf dan nahi mungkar, jangan pada inti masalahnya, cukup pada masalah cabang dan ranting-rantingnya saja. Jangan tebang akar pohon permasalahannya, cukup setiap hari menyapu membersihkan sampahnya saja.

Padahal bila umat Islam bersatu dengan dimulai dari para ulama dan tokohnya, mereka duduk bersama dan menyamakan langkah, insya Allah dunia politik itu bisa dikuasai dengan baik oleh orang-orang yang shalih. Sehingga semua kebijakan politik yang lahir tidak lain adalah bentuk nyata dari semangat bahwa Islam adalah rahmatan lil 'alamin.
Namun pusat kekuasaan dan dunia politik itu tidak akan begitu saja diserahkan kepada orang-orang sahlih. Kecuali bila dikejar dan direbut langsung secara massal dari orang-orang bejat itu. Dan umat Islam dengan semua elemennya seharusnya bersatu padu untuk mengusir kekuatan mungkar dari dunia politik. Kursi mereka harus direbut, wewenang mereka harus dihapus, kekuasaan mereka harus diakhiri, kelaliman mereka harus disudahi, kejayaan mereka harus diruntuhkan. Jangan ada lagi suara rakyat untuk mereka, yang sudah terbukti culas dan sewenang-wenang.

Sebagai gantinya, majulah orang-orang shalih, orang-orang yang dahinya ada cahaya bekas sujud dan selalu basah dengan air wudhu', orang-orang yang bekerja demi tuhannya, bukan demi kedudukan atau harta, orang-orang yang hanya mencari pahala untuk akhirat, bukan mencari kemuliaan duniawi, orang-orang yang tujuan hidupnya hanya mencari keredhaan Allah semata.

Sebab hanya mereka saja yang layak mengisi dunia politik. Karena kotor tidaknya dunia politik bukan disebabkan nama politik itu sendiri, melainkan disebabkan oleh kekotoran para aktifisnya sendiri, yang memasuki dunia politk tanpa kenal siapa Allah dan siapa nabi-Nya. Mereka inilah yang telah mengharu-biru kehidupan umat manusia selama ini. Padahal mereka sama sekali tidak layak untuk duduk di sana.

Perlunya Ulama Duduk Bersama
Di sinilah perlunya para ulama duduk bersama untuk saling memberikan pandangan dan memperluas wawasan. Kalau ada perbedaan pandangan, janganlah selalu ditanggapi negatif. Justru berbahagialah, sebab perbedaan pendapat itu pada hakikatnya adalah ilham atau ilmu yang Allah SWt turunkan, meski melalui orang lain.

Seorang alim yang mumpuni biasanya selalu minta dikritisi oleh ulama lain, agar bisa mendapatkan hasil ijtihad yang terbaik. Mengklaim diri sebagai pihak yang selalu benar dan pasti harus benar terus, sesungguhnya bertentangan dengan karakteristik keulamaan. Semakin banyak dikritisi pemikirannya, seharusnya semakin gembira, bukan malah tersinggung dan marah-marah sendiri.
Wallahu a'lam bishshawab Wassalamu 'alaikum warahmatllahi wabarakatuh,
(eramuslim.com/ahmad sarwat/270106)

Read More......

Monday, October 30, 2006

Sosok Menteri Termiskin di Kabinet Indonesia Bersatu

(posted in sekilas info)

Jakarta - Bikin janji untuk bertemu Anton Apriantono tidak terlalu sulit. Di antara menteri yang duduk di Kabinet Indonesia Bersatu, pria yang lama menjadi dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) itu termasuk yang paling mudah dihubungi melalui ponselnya.

Kemarin sore, Jawa Pos diberi kesempatan bertamu di rumah Anton di kompleks perumahan dinas para menteri, tepatnya di Jl Widya Chandra V. Begitu masuk ke halaman rumahnya, seorang petugas keamanan dengan tulisan nama Sukim di dadanya ramah mempersilakan masuk. "Cari Bapak ya, silakan langsung saja ke ruang tamu," ujarnya.

Halaman depan rumah dinas Anton tampak bersih. Aneka tanaman hias disusun rapi dalam pot yang berisi tanah liat. baca Tidak ada tanaman perindang besar, kecuali sebuah palem kipas yang ditanam di pojok pagar.

Berbeda dari rumah menteri lainnya, di garasi rumah Anton, hanya ada dua mobil yang diparkir. Yakni, Kijang abu-abu keluaran 1994 dan mobil dinas menteri Toyota Camry bernomor RI 24. Pemandangan tersebut berbeda dari rumah dinas menteri-menteri lain yang, selain berisi mobil dinas, terdapat beberapa mobil lain keluaran terbaru.

"Assalamu 'alaikum, apa kabar?" kata Anton ramah yang muncul dari ruang tengah. Pria kelahiran 5 Oktober 1959 tersebut muncul dengan kemeja lengan panjang bercorak garis-garis. "Hari ini banyak tamu. Maklum, masih suasana Idul Fitri," ujarnya.

Dia menceritakan, selama Lebaran, keluarganya lebih banyak berada di Jakarta. Hanya hari pertama keluarganya berkunjung ke Serang dan Bogor, Jawa Barat.

Pada awal pembicaraan, dia lebih banyak menceritakan tentang kesibukannya sebagai menteri, sehingga waktu untuk keluarga berkurang. "Karena itu, setiap di rumah, saya manfaatkan betul untuk keluarga. Rasanya sih mereka tidak pernah mengeluh," ungkapnya.

Sejak menjadi menteri, Anton memboyong keluarganya tinggal di rumah dinas. Rumahnya di Bogor dibiarkan kosong.

Di tengah mengobrol dengan Jawa Pos, putri tunggalnya, Sri Rahayu, masuk membawa secangkir teh. "Silakan diminum. Kebetulan, saat ini saya sedang puasa Syawal," kata menteri yang diusulkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Ketika disinggung seputar kekayaannya berdasar LHKPN dan diumumkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dia hanya tersenyum. "Saya bersyukur dianggap begitu (disebut menteri termiskin). Pokoknya, kalau dibandingkan menteri lain, nggak mungkin bisa ngejar, apalagi sama Pak Ical (Menko Kesra Aburizal Bakrie yang dijuluki sebagai menteri terkaya dalam kabinet SBY, Red)," ujarnya lantas tertawa.

Dia menjelaskan, sejak menjadi dosen dan kepala laboratorium di IPB, Anton terbiasa menabung. Hasilnya, dia mampu membeli aset berupa tanah di Bogor. Kegemaran berhemat itu diteruskan sampai sekarang. "Sebagian berasal dari gaji dan uang perjalanan ke luar negeri. Itu pun sudah berlebih," tegasnya.

Suami Rossi Rozzana tersebut mengaku, kehidupannya saat masih menjadi dosen sudah cukup. "Apalagi sekarang, apa sih yang mau kita kejar? Makan saja tak lebih dari sepiring," katanya.

Sebagai menteri, dia mengaku digaji Rp 19 juta per bulan. Selain dari gaji, pendapatan Anton diperoleh dari honor menjadi narasumber di seminar. Sebelum menjadi menteri, dia memang sering diundang sebagai ahli di bidang kimia pangan. "Tapi, honorarium dari seminar biasanya dikelola staf," jelasnya.

Menurut doktor lulusan University of Reading, Inggris, tersebut, kunci perbaikan departemen yang dipimpinnya bermula dari diri sendiri. "Kalau pemimpin tak bisa jadi uswah (teladan, Red), jangan berharap anak buah mengikuti," ujarnya.

Anton lantas mencontohkan saat dirinya melakukan perjalanan dinas ke daerah menggunakan pesawat. Dia tidak pernah mau naik kelas bisnis. Dia selalu minta diberi tiket ekonomi. Demikian pula ketika harus menginap di suatu daerah. Anton tidak pernah mau diinapkan di hotel berbintang lebih dari tiga. "Kalau menterinya (pakai) ekonomi, anak buahnya nggak ada yang berani (di kelas) bisnis," ungkapnya lantas tersenyum.

Menurut dia, budaya Orde Baru, yakni daerah harus selalu menyambut pejabat pusat dengan servis VVIP, harus dikikis habis. "Saya lebih suka menginap di rumah petani daripada di hotel. Mereka itu orang yang apa adanya. Tidak ada yang dibuat-buat, " tegasnya.

Dia lantas menceritakan pengalamannya ketika menginap di rumah salah seorang petani di Karawang. "Saat itu, atap rumahnya sudah mau roboh," katanya seraya tersenyum lebar.

Anton mengaku, saat ini dirinya sedang memperjuangkan budaya keterbukaan di departemen yang dipimpinnya. Salah satu contohnya, nomor HP-nya terbuka bagi seluruh anak buahnya. Termasuk, pegawai dan penyuluh lapangan di daerah. "Dari mereka, saya bisa tahu keluhan di lapangan. Termasuk, jika ada laporan korupsi, langsung saya minta ditindaklanjuti oleh Irjen (inspektorat jenderal, Red)," jelasnya.

Dia juga sering mengajak anak buahnya outbound (training di alam). "Kalau di alam, perilaku aslinya terlihat," ujarnya. Dua minggu sekali, dia menggelar rapat pimpinan yang diakhiri dengan masing-masing saling memberi nasihat. "Jadi, kalau tidak sesuai dengan yang diomongkan, orangnya malu," katanya.

Kesederhanaan tersebut Anton diakui sekretaris pribadinya, Dr Abdul Munif . "Saya sampai malu karena bapak sering ngotot pakai kelas ekonomi saat kunjungan ke daerah. Kadang-kadang, sampai saya akali dengan mengatakan tiket ekonomi sudah habis," ungkapnya.

Alumnus Bonn University, Jerman, yang mendampingi Anton sejak sebelum menjadi menteri itu mengaku, hal tersebut dilakukan untuk menjaga kehormatan Anton sebagai menteri. "Itu kalau kebetulan sedang bersama menteri lain atau ada tamu dari luar negeri. Kalau berangkat sendiri, hampir selalu ekonomi," jelasnya.

Saat mengunjungi daerah, Munif mengaku banyak pejabat dan bupati yang heran mengetahui kebiasaan Anton. "Awalnya, mereka (bupati dan pejabat daerah) heran. Tapi, dua tahun ini sudah biasa. Mereka malah berterima kasih," ujarnya.

Dia menyatakan, satu hal yang paling berkesan adalah perhatian Anton kepada anak buah. Di antaranya, Anton selalu mengingat nama dan kebiasaan-kebiasaan kecil stafnya. "Beliau tak risi mengirimkan ucapan selamat ulang tahun atau memberikan bantuan ketika ada yang punya gawe," ungkapnya. (jawapos.com/301006)

Read More......

Sunday, October 29, 2006

Dampak Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Jiwa Anak

(posted in makalah)

Jakarta - Studi dalam beberapa tahun terhadap 732 anak, menyimpulkan bahwa konflik dengan orangtua, perkelahian sesama anak, dan kejahatan remaja ternyata erat kolerasinya dengan jumlah jam menonton TV. Kemudian bagi anak yang sejak dini selama bertahun-tahun menonton tayangan mistis kelak anak akan tumbuh menjadi orang yang selalu ketakutan dan kelak ketika dewasa ia akan mengambil keputusan hanya mengandalkan emosinya saja. Menonton TV juga akan mengurangi kemampuannya untuk menyenangkan diri sendiri dan melumpuhkan kemampuannya untuk mengemukakan pendapatnya secara logis dan sensitif. Namun demikian, seberapa besar pengaruh TV apakah baik atau buruk bagi perkembangan jiwa anak, hal ini ditentukan oleh jumlah bimbingan dan pengawasan terhadap anak yang menonton TV.

Seperti kita ketahui bahwa anak-anak senang sekali menonton TV. Mereka tidak segan-segan untuk duduk di depan kotak ajaib tersebut selama berjam-jam. Dalam sebuah penelitian anak-anak usia pra sekolah menunjukkan minat yang lebih besar pada TV ketimbang usia sekolah.

Sebabnya? Anak balita cenderung terbatas teman bermainnya dan lebih banyak tinggal dirumah. Namun hal ini cukup berbahaya bagi perkembangan karakter anak baca jika tidak terkontrol karena mereka jika melihat sesuatu langsung dimasukkan dan percaya tanpa dipilih-pilih. Mereka akan lebih mudah merekam hal-hal yang menyenangkan dan berlangsung terus menerus. Hal ini terjadi karena mereka tidak punya pengalaman, dan dalam benak mereka belum ada program penyaring.

Seberapa besar pengaruh TV apakah baik atau buruk bagi perkembangan jiwa anak, hal ini ditentukan oleh jumlah bimbingan dan pengawasan terhadap anak yang menonton TV. Dan Orang terbaik yang melakukan hal ini adalah orang tua mereka sendiri. Dengan membimbing anak ketika menonton TV bukan hanya menjauhkan anak dari pengaruh buruk TV tapi juga dengan cara ini akan terbangun komunikasi yang baik antara anak dengan orang tuanya sehingga terbangun kedekatan anak dengan orang tua.

Sejauh mana TV dapat berakibat buruk pada anak?
Sampai saat ini kita tahu bahwa sebagian besar tayangan Televisi berisi tentang kekerasan, perebutan harta, unsur-unsur yang meyentuh sisi pornografi dan pornoaksi, tayangan mistis, budaya hedonis, dll.

Jika anak-anak kita setiap hari disuguhi oleh tayangan tayangan tersebut maka tidak heran kalo kelak anak kita bukan saja menjadi orang orang yang tidak cerdas namun juga terganggu kepribadiannya.

Sebagai contoh dari sebuah penelitian di California Selatan menemukan bahwa dalam studi dalam beberapa tahun terhadap 732 anak, konflik dengan orangtua, perkelahian sesame anak, dan kejahatan remaja ternyata erat kolerasinya dengan jumlah jam menonton TV.

Kemudian hati-hati bagi anak yang sejak dini selama bertahun-tahun menonton tayangan mistis karena hal ini kelak akan sangat berpengaruh pada kepribadian anak. Anak akan tumbuh menjadi orang yang selalu ketakutan dan kelak ketika dewasa ia akan mengambil keputusan hanya mengandalkan emosinya saja karena tayangan tersebut menyebabkan neokorteks dalam otak anak menjadi tumpul.

Dampak lainnya jika anak lebih sering menggunakan waktunya untuk menonton TV adalah akan mengurangi kemampuannya untuk menyenangkan diri sendiri dan melumpuhkan kemampuannya untuk mengemukakan pendapatnya secara logis dan sensitif. Karena tontonan televisi menggantikan kegiatan bermain yang aktif dengan bersikap pasif. Padahal dengan permainan yang baik kerja syaraf motorik dan sensorik akan terangsang sehingga akan meningkatkan kemampuan fisik, kemampuan berbahasa dan kemampuan anak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, berusaha saling memberi.

Selain isi dari acara televisi yang harus kita waspadai adalah iklannya itu sendiri. Karena iklan akan membangun budaya konsumtif dalam diri anak dan bersikap boros.

Lalu apa yang harus dilakukan pada saat membimbing anak kita menonton TV?
Yang harus dilakukan adalah memilih acara-acara Televisi dan bila ada program yang dinilai kurang cocok dengan anak kita jangan nyalakan televisi. Pilih video games atau film yang mengandung unsur pendidikan dan mempromosikan nilai-nilai sosial sebagai contoh film yang islami. Dalam memilih tayangan yang akan ditonton ajak juga anak anda untuk mendiskusikan baik buruknya menonton tayangan televisi tersebut.

Hubungkan program televisi yang disaksikan dengan pengalaman-pengalaman anak anda ataupun anda sendiri. Jelaskan juga mengenai maksud-maksud iklan-iklan yang ditayangkan dan cara-cara yang digunakan untuk menjual produk tersebut. satu hal yang sebaiknya diingat, bahwa tugas orang tua disini adalah membimbing bukan melarang sehinngga biasakan membanngun kedekatan dengan anak dengan cara berdialog dan komunikasi yang baik sehingga anak pada akhirnya akan memahami dan bahkan meminta pertimbangan dan nasehat dari orang tua. Selamat mencoba! (pks-jaksel.or.id/Euis/181006)

Read More......

Saturday, October 28, 2006

Siapa Gubernur Banten yang lebih bersih dan peduli ?

(posted in sekilas info)


Ini dia gubernur dan wakil gubernur banten lebih bersih dan peduli

Dr. Zulkifliemansyah & Marisa Haque, M. Huk.

Read More......

Friday, October 27, 2006

Muhammad SAW, Siegel der Propethen (1)

(posted in Auf Deutsch bitte!)

Muhammad SAW wurde in Mekka in Jahre 571 abendlaendischer Zeitrechnung geboren, waehrend der in Europa als das fruehe Mittellalter bezeichneten Geschichtsperiode. Waehrend Muhammad SAW heranwuchs, wurde er bekannt fuer seine Wahrhaftigkeit, seinen Grossmut und seine Aufrichtigkeit und erwarb sich den Beinamen al-amin, der Vertrauenswuerdige.

Muhammad SAW war von nachdenklichem Wesen und hatte seit langem den Niedergang seiner Gesellschaft verabscheut. Mit vierzig Jahren, waehrend einer meditativen Zuruekgezogenheit, empfing Muhammad SAW seine ersete Offenbarung von Gott durch den Engel Gabriel. Diese Offenbarungen dauerten dreiundzwanzig Jahre lang an und sind als der Koran bekannt.

Muhammad SAW fing an, die Worte vorzutragen, die er von Gabriel gehoert hatte, und die Wahrheit zu predigen, die Gott ihm offenbarte. Die Leute von Mekka waren tief verstrickt ih ihre Unwissenheit und wandten sich auf alle erdenke Weise gegen Muhammad SAW und die kleine Schar seiner Anhaenger. Diese fruehen Muslime erlitten schlimme Verfolgungen.

Read More......

Terima Kasih Bayern

(posted in Pengumuman)

Assalamu’alaikum wr. Wb.,

Menjumpai segenap warga Nürnberg, region PKS Bayern dan sekitarnya dalam keadaan sehat wal’afiat, selalu dalam perlindungan dan rahmat dari Allah SWT.

Kami atas nama panitia buka bersama PIPPKS kota Nürnberg (Usman, Andika, Budi, Pak Maemun) mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap warga Nürnberg yang telah hadir dan turut berpartisipasi dalam acara Buka Bersama PIPPKS pada hari Jumat, 20 Oktober 2006 yang lalu. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Keluarga Pak Bondan yang telah bersedia menyediakan fasilitas tempat demi berlangsungnya acara tersebut. Terima kasih juga kepada Ibu Marfuah dan Ibu Lita yang telah membantu kami mempersiapkan hidangan-hidangan yang sangat nikmat.

Selanjutnya perkenankan kami mengucapkan

"Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1427 H"
Taqabbalallahu minna wa minkum, Shiyamana wa shiyamakum, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga segala amal ibadah kita selama bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT. Sebagai pemberat timbangan amal kebaikan kita di akhirat kelak. Amiin.

Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Panitia Bubar PIPPKS Kota Nuernberg
Budi, Andika, Usman,
Sc: pak Maemun

n.b. diambil dari milis pun@yahoogroups.com, 27 Oktober 2006

Read More......

Thursday, October 26, 2006

Suryama Peroleh Penghargaan Kejujuran

(posted in parlementaria)

Anggota Komisi III DPR RI dari F-PKS Suryama Majana Sastra menerima penghargaan dari Masyarakat Profesional Madani (MPM) karena melaporkan dan menyerahkan gratifikasi yang diterimanya ketika melakukan kunjungan kerja ke Minahasa, Sulut, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penghargaan diserahkan oleh Andi Bachtiar Sirang (Sekretaris Badan Pendiri MPM) disaksikan oleh Ismed Hasan Putro (Ketua MPM) dan Wahyu Nugroho (Bendahara MPM) di Ruang Rapat FPKS, Selasa (26/9). (fpks-dpr.or.id/260906)

Read More......

Wednesday, October 25, 2006

Posko PKS Laris Manis Diserbu Pemudik

(posted in sekilas info)

Jakarta- Salah seorang petugas kebersihan terminal yang mendapat ta’jil, mengaku senang dengan keberadaan posko mudik PKS “Alhamdulillah dari PKS ini sedekah, lumayanlah untuk buka, bisa membantu rakyat kecil. Semoga seterusnya dan mudah-mudahan ada banyak perobahan bagi rakyat kecil,”

Pembagian makanan pembuka atau ta’jil yang dibagikan oleh para kader PKS di Posko Mudik lebak Bulus sore ini (22/10), laris manis di serbu masa.

Lebih dari 500 Ta’jil berupa es buah segar dan pudding sejak pukul 16.00 telah siap di area posko mudik. Sekitar pukul 17.00, para kader PKS yang mengenakan seragam kepanduan dan rompi PKS membawa ta’jil tersebut ke dalam terminal. Mereka masuk ke dalam bus-bus dan membagikan baca ta’jil serta kit mudik yang berisi adab mudik, ibadah-ibadah selama perjalanan seperti tata cara bersuci dalam perjalanan, sholat dalam kendaraan dan lain-lain.

Tidak lebih dari 15 menit, ta’jil tersebut telah habis di bagikan kepada para pemudik. Ta’jil juga dibagikan kepada polisi yang sedang bertugas di terminal, para pedagang asongan dan para petugas kebersihan terminal.

Posko Mudik DPD PKS Jakarta kali ini merupakan posko mudik keempat yang dilaksanakan setiap tahun sejak 2003. “Program ini sudah dilaksanakan selama 4 tahun dan merupakan agenda rutin kita, karena kita ingin bersentuhan langsung dengan masyarakat,” tutur mantan ketua DPC PKS Cilandak ini. (pk-sejahtera.org/ningsih/221006)

Read More......

Tuesday, October 24, 2006

Alhamdulillah akhirnya....

(posted in pengumuman)

Alhamdulillah dengan iringan restu serta doa antum sekalian, setelah blog salam keadilan launching secara resmi per 21 ramadhan 1427 H, kini insyallah web resmi PIPPKS Jerman pun akan segera hadir ke tengah-tengah kita.

Tidak berlebihan, kiranya itulah salah satu berkah ramadhan. Badan boleh lemas karena tak makan dan tenggorokan pun bisa kering sebab lama tak tersentuh air, tapi ide emas terus dan selalu berdatangan.

Selepas web resmi PIPPKS Jerman tersosialisasi maka selanjutnya info-info resmi dan hal penting lainnya tentang PIPPKS Jerman bisa diakses langsung ke web PIPPKS, sedang blog salke yang ada di depan kita ini, hanya berdiri sebagai penyemarak, pendamping dan pelengkap saja.

Read More......

Etos Bisnis Kaum Santri

(posted in makalah)

"Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 persen pintu rezeki" (H.R. Ahmad).

Orang Islam malas dan miskin. Tuduhan yang menyakitkan. Sayangnya, begitulah kenyataan yang ada. Dalam kurun 1.000 tahun terakhir, di banyak bidang percaturan --politik, budaya, dan terutama ekonomi-- kaum muslim jauh tertinggal dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain di dunia.

Lihatlah fakta-fakta berikut. Dari 56 negara mayoritas muslim, masing-masing memiliki rata-rata 10 universitas, yang berarti total lebih kurang 600 universitas, untuk 1,4 milyar penduduknya. Bandingkan dengan India yang memiliki 8.407 universitas. Sementara Amerika Serikat punya 5.758 universitas.

Dari 1,4 milyar warga muslim hanya menghasilkan delapan peraih Hadiah Nobel, dua di antaranya untuk bidang fisika. Sementara baca
bangsa Yahudi, yang jumlahnya hanya 14 juta jiwa, ternyata mampu meraih 167 Nobel. Untuk mereka yang layak disebut ilmuwan pun, kaum muslim hanya punya kurang lebih 300.000 orang. Artinya, kaum muslim hanya memiliki 230 ilmuwan per satu juta warganya.

Sementara Amerika memiliki 1,1 juta ilmuwan (4.099 per satu juta) dan Jepang punya 70.000 (5.095 per satu juta). Untuk lingkup lebih sempit, yakni di negeri Nusantara ini, keadaannya tidak jauh berbeda. Sampai tahun 2000-an, kaum muslim Indonesia termasuk dalam kelompok marjinal. Terutama dalam percaturan ekonomi dan bisnis nasional.

Fakta yang jelas memprihatinkan. Padahal, Clifford Geertz meyakini, para santri (muslim) Indonesia bakal menjadi elite pengusaha Indonesia di masa depan. Kesimpulan ini diambil setelah antropolog dari Amerika Serikat itu melakukan penelitian mendalam di kalangan santri reformis Jawa pada 1950-an.

Geertz menemukan bahwa entrepreneurship (jiwa kewirausahaan) mereka sangat tinggi. Terlihat memang bahwa di beberapa enklave bisnis (Laweyan, Pekajangan, Ceper, Juwiring, dan lain-lain) di Jawa, para santri bisa "jumawa". Merekalah sang juragan. Etos bisnis yang mereka tampilkan jauh melampaui kelompok mana pun, termasuk kalangan Tionghoa. Berbagai industri, antara lain tenun dan batik, ada dalam genggaman tangan mereka. Tidak ada yang menyangka mereka bakal mudah tersungkur, sebagaimana diramalkan Geertz.

Tapi kita tahu kemudian, teori Geertz bahwa mereka akan menjadi pemain terdepan dalam bisnis nasional ternyata meleset. Setidaknya, kita bisa saksikan bisnis kaum santri itu begitu mudah bergelimpangan. Tumbang. Jangankan untuk bermain dalam skala nasional, apalagi merambah pasar internasional. Untuk taraf persaingan lokal pun mereka tak mampu.

Adakah Geertz keliru menarik kesimpulan? Di mana salahnya? Baiklah, kita tidak usah mencari kambing hitam. Bagaimanapun, potensi santri (kaum muslim) untuk bangkit dari keterpurukan tetap ada. Islam mengajarkan pemeluknya agar berwirausaha. "Bekerjalah kamu, maka Allah, Rasulnya, dan orang beriman akan melihat pekerjaanmu" (Q.S. 9:105).

Nabi Muhammad SAW dan sebagian besar sahabat adalah para pedagang dan entrepreneur mancanegara. Tidak berlebihan karenanya bila dikatakan bahwa etos entrepreneurship sudah melekat dan inheren dengan diri umat Islam. Bukankah Islam adalah agama kaum pedagang, lahir di kota dagang, dan disebarkan ke seluruh dunia oleh kaum pedagang?

Dalam konteks sejarah dunia, etos bisnis umat Islam memang mengungguli etos bisnis bangsa mana pun di dunia ini. Peter L. Bernstein (The Power of Gold, John Wiley and Sons, 2000) secara eksplisit mengakui kehebatan bisnis pedagang muslim.

Dan kita tahu, sejarah penyebaran Islam ke berbagai penjuru dunia, sampai abad ke-13 M, pun dilakukan oleh para pedagang muslim. Hal itu menjadi bukti lain bahwa etos bisnis (dagang) kaum muslim sangat tinggi, yang menyeruak hingga mancanegara.

Termasuk keberadaan Islam di Indonesia. Adalah para pedagang yang membawa dan menyebarkannya. Selain ilmu agama, mereka juga mewariskan keahlian berdagang ke masyarakat, khususnya di kalangan masyarakat pesisir.

Terbukti kemudian, daerah-daerah yang penyebaran Islamnya kuat memiliki etos bisnis yang kuat pula. Lihatlah suku Minangkabau, Banjar, orang-orang Pidie, Bugis, atau Gorontalo. Mereka orang-orang yang memiliki jiwa dagang yang gigih dan puritan secara etik, hemat, dan sederhana.

Sejarah mencatat, sejumlah nama muslim beken sebagai pengusaha tangguh. Di zaman Hindia Belanda tercatat nama Abdul Ghany Aziz, Agus Dasaad, Djohan Soetan, Perpatih, Jhohan Soetan Soelaiman, Haji Samanhudi, Haji Syamsuddin, Niti Semito, dan Rahman Tamin.

Di awal masa kemerdekaan pun ada sejumlah nama muslim yang sempat melesat. Mereka yang diikutkan dalam apa yang dikenal dengan sebutan Program Benteng (1949-1959) juga mampu menunjukkan sikap dan kualitas kewirausahaan yang tangguh. Meski, dalam perkembangan berikutnya, posisi mereka dalam percaturan bisnis skala nasional tergerus oleh kekuatan-kekuatan yang lain.

Hingga ada suatu masa ketika posisi para pengusaha muslim amat sangat memprihatinkan. Mereka yang bergerak di bidang pertenunan, batik, dan lainnya mengalami kemunduran amat drastis. Mereka tidak mampu lagi bersaing dalam proses perekonomian bangsa yang mengarah pada kapitalisme.

Memasuki tahun 2000-an, titik terang bagi bisnis kaum muslim mulai terlihat. Di masa ini, muncul apa yang disebut sebagai gerakan ekonomi syariah. Yakni ditandai dengan kehadiran lembaga-lembaga keuangan yang dikelola secara Islami. Hasil gerakan ekonomi syariah itu memang tidak serta-merta terlihat.

Hanya saja, adanya keberpihakan ini bisa dijadikan momentum untuk mendorong atau merekonstruksi kembali tumbuhnya jiwa kewirausahaan umat Islam Indonesia. Bagaimanapun, maju atau tidaknya ekonomi kaum muslim tentu bergantung pada mereka sendiri.

Gatra edisi khusus kali ini disiapkan dengan semangat optimistis dan kejujuran hati. Bahwa di tengah carut-marut ekonomi dan bisnis nasional, sejumlah kalangan dengan etos kerja tinggi terus mencoba peruntungan. Kaum muslim ikut ambil peran penting di sana.

Kami mencoba memotret segala aktivitas bisnis kalangan muslim. Baik mereka yang bergerak secara individu maupun lewat organisasi yang terhitung rapi. Terbukti nanti bahwa mereka tidak pernah berhenti berkarya.

Untuk sementara waktu, mereka memang masih ada di taraf bisnis kelas lokal. Tapi tidak sedikit pula dari para wirausahawan muslim itu yang mulai mengintip bisnis tingkat nasional hingga internasional. Satu hal yang tidak boleh dilewatkan, para entrepreneur muslim itu bekerja dengan hati. Apa yang mereka peroleh mereka dedikasikan untuk kemaslahatan umat.

Tentu saja, cerita edisi khusus kali ini bukan sekadar catatan dan pengantar bacaan di musim libur Lebaran. Kami berharap, ini akan menjadi pijakan bagi kaum muslim untuk melangkah lebih baik lagi. Selamat Idul Fitri 1427 H. Mohon maaf lahir dan batin. (Gatra.com/Dwitri Waluyo/161006)

Read More......

Ied Mubarok

(posted in dari redaksi)

Tiada kata seindah zikir
Tiada hari kemenangan seindah kembali fitri

Untuk lisan yang tak terjaga,
janji yang terabaikan,
hati yang berprasangka,
serta semua sikap yang kurang berkenan

Redaksi Bulletin Salam Keadilan (Salke)
Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera (PIPPKS) Jerman


Mengucapkan :

SELAMAT HARI RAYA IEDUL FITRI 1427 H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN


Taqobbalallahu minna wa minkum
Shiyaamana washiyaamakum
Wa antum fi kulli 'amin bikhoir


Redaksi
Maemun Fauzi
Hadi Pardianto
Wijoyo Sapardiono
dkk

Read More......

Sunday, October 22, 2006

Was ist der Koran?

(posted in Auf Deutsch bitte!)

Der Koran ist eine vollstaendige Niederschrift der genauen Worte, die Gott dem Propheten Muhammad SAW (Frieden auf ihm) durch den Engel Gabriel offenbarte. Der Koran ist die hauptsaechlichste Quelle fuer den Glauben und die Lebenpraxis jedes Muslims.

Er handelt von allem, was uns als Menschen betrifft -Weisheit, Glauben, Anbetung und Gesetz- aber sein Grundthema ist die Beziehung zwieschen Gott und Seinen Geschoepfen. Zugleich bietet der Koran Richtlinien fuer eine gerechte Gesellschaft, rechtes menschliches verhalten und ausgewogene wirtschafliche Grundsaetze.

Ausser dem Koran beziehen die Muslime sich auf das Leben des Propheten Muhammad SAW (Frieden auf ihm) als eine zweite Quelle der Rechtelitung. Der Glaube an die Sunnah, die Verhaltensweise und das Beispiel des Propheten, gehoert zum Islam.

Read More......

Saturday, October 21, 2006

Bubar PIPPKS Kota Nuernberg: Ajang Pentas Nasyid dan Puisi Pemuda Berbakat

(posted in liputan khusus)

Acara buka bersama bareng PIPPKS (Bubar PKS) di kota nuernberg, Jum'at 20 Oktober 2006, sungguh amat menarik. Acara yang dihadiri 'para tokoh' kota nuernberg, dan rekan-rekan 'diplomatik negara tetangga' Malaysia dipenuhi dengan Aksi nasyid dan door prize. Serunya aksi nasyid ini bisa dikatakan hampir menyamai acara Idol Indonesia atau acara DSS, Deutschland sucht einen Superstar.

Dalam acara pentas nasyid tersebut, terlihatlah secara jelas bakat-bakat terpendam dari pada pemuda-pemuda aktifis PIPPKS region Bayern ini. Lihat saja, Andika Bayu. Tidak disangka dan tidak diduga, baca suara emas cengoknya pemuda lajang ini sangat khas dan unik bahkan dinilai banyak orang, ia satu kelas dibawah dengan suara penyanyi profesional terkenal kita, Haji Roma Irama.

Belum lagi munsyider lainnya, Usman dan Syukri. Kualitas suara mereka berdua, benar-benar begitu indah dan jernih. Sangat pantas rasanya, bila mereka disejajarkan bersama munsyider papan atas lainnya, Raihan dan Snada.

Acara Bubar PKS yang dilaksanakan di Rumah kediaman pak Bondan ini, diselingi pula dengan pentas puisi oleh budayawan terkenal jerman, Budi Sudarsono. Pria kalem penggemar FC Nuernberg yang diprediksi tahun ini degradasi dari Bundesliga, membawakan puisi bertemakan keimanan. Puisi yang penuh nuansa ruhani ini dibawakan dengan hati, hingga mampu menyedot perhatian peserta acara Bubar PKS.

Berikut ini adalah lirik nasyid, puisi dan nama para munsyider yang ditampilkan di acara Bubar PKS.

1. Nasyid pertama

"Keimanan"
Dari album: Haris Syafik

Andai matahari di tangan kananku
Takkan mampu mengubah yakinku
Terpatri dan takkan terbeli
dalam lubuk hati

Bilakah rembulan di tangan kiriku
Takkan sanggup mengganti imanku
Jiwa dan raga ini
apapun adanya

Reff:
Andaikan seribu siksaan terus melambai-lambaikan
derita yang mendalam
Seujung rambut pun aku takkan bimbang
jalan ini yang kutempuh

Bilakah ajal kan menjelang
jemput rindu-rindu Syahid yang penuh kenikmatan
Cintaku hanya untukMu
tetapkan muslimku selalu

Ditampilkan oleh : Ave voice
Munysid : Ricky Usman, Andika Bayu dan Maemun Fauzi

2. Nasyid Kedua

"Kesaksian Diri"
Album : Istighfar-Opick

tak satupun orang bisa menjamin dirinya
selamat disaat ajal memanggilnya
setitik kesalahan semua akan diperhitungkan
semisai buih dosa yang kita kerjakan

setiap mata, hati, tangan, kaki akan jadi saksi
tiada dusta diri yang tak terhakimi
luka, sepi, air mata tak berarti lagi
akan terlambat segala sesal diwaktu nanti

Allah mohon jangan hukum kami dari dosa
ampuni kami, karena tak mungkin kami sanggup menahan pedih
setitik rahmat yang kau beri lebih berarti dari segalanya
setitik ampunanMu kan menghapus dosa kami

reff:
karena mata, hati, tangan, kaki akan jadi saksi
tiada dusta diri yang tak terhakimi
luka, sepi, air mata tak berarti
akan terlambat segala sesal diwaktu nanti

Ditampilkan oleh : Bayern Munchen voice
Munysid : M. Syukri, Wiwit Suryanto dan Aulia

3. Puisi

"Jalan Keimanan"
karya. budi sudarsono

Medan dunia fana...
Di mana beribu goda bertebaran
Coba samarkan dalam kabut
Jalanan keimanan...

Insan...dalam perjalanan dunia fana
Menghembus nafas dalam mencari
Satu jalan tuju cahaya
Jalanan keimanan...

Muslim, insan beruntung
Pilih tuk tempuhi jalan ini
Meski duri-duri perintang terserak
Di jalaninya dengan penuh keikhlasan
di jalanan keimanan...

Saudaraku,
Carilah jalan itu
Tempuhilah, dan janganlah tersimpang
Hingga kau bertemu dengan Nya
dalam taman firdaus bersama yang tercinta
Setelah susuri jalanan itu

Jalanan keimanan

Read More......

Bambang: Nurnberg menjadilah kota emas

(posted in liputan khusus)


Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Minggu terakhir di bulan Ramadhan. Tak terasa, sebentar lagi kita mau tidak mau akan berpamitan dengan Ramadhan. Terasa belumlah cukup bagi kita tuk mereguk tetesan-tetesan embun Ramadhan, masih dahaga dan ingin kembali bertemu Ramadhan tahun mendatang. Ya Alloh, ya Rabb, ya Rahmaan...sampaikanlah umur kami tuk bertemu dengan Ramadhan kembali.

Acara buka puasa bersama di Nuremberg minggu ini kali ini di awali dengan acara buka puasa PIPPKS(Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera) Region II, Bayern. Sesuai dengan susunan acara yang disampaikan oleh moderator acara, pak Toto, acara di awali dengan pembacaan beberapa ayat Al Qur an yang dilakukan oleh Dedy dari Coburg, kemudian dilanjutkan oleh penyampaian kata sambutan dari ketua PPIPKS Bayern, pak Bambang yang berhalangan hadir, diwakilkan pembacaannya kepada pak Wiwiet. Dalam sambutannya, pak Bambang, selaku ketua PPIPKS mengharapkan peningkatan kegiatan-kegiatan keagamaan dan sosial di kota Nuremberg baca sekaligus memperkenalkan apa itu PIPPKS dan PKS itu sendiri.

Juga dijelaskan tentang PKS itu sendiri dan hal pembagian kategori kota yaitu emas, perak, dan perunggu. Pembagian kategori kota ini berdasarkan kepada keaktifan pengajian kota tersebut ataupun para anggotanya dalam keterlibatan dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keagamaan ataupun kegiatan-kegiatan sosial. Kota Nuremberg saat ini masih dalam kategori perunggu. Oleh karena itu, pak Bambang mengharapkan lebih meningkatnya kegiatan di kota Nuremberg supaya bisa menyusul kota-kota yang lain.

Setelah pembacaan sambutan tersebut, di lanjutkan dengan selingan hiburan nasyid dari grup nasyid Nuremberg*(gabungan Nuremberg dan Hannover) dengan nasyid berjudul Keimanan yang diselingi dengan pembacaan puisi berjudul Jalanan Keimanan. Grup nasyid yang muncul secara dadakan atas prakarsa pak Maemun Fauzi(Mr. M). Jadi latihannya pun sambil menggoreng bakwan untuk acara buka puasa. Jadi, harap maklum yah kalau bakwannya ada yang sedikit gosong. Sesudah penampilan tim nasyid Nuremberg, giliran grup nasyid dadakan dari Muenchen** yang membawakan nasyid dari Opick berjudul Astaghfirulloh secara acapella. Menyentuh syair nasyid yang dibawakan oleh grup ini dan mengingatkan kita yang hadir akan taubat sebelum ajal menjemput.

Meningkat ke acara inti, yaitu penyampaian tausyiah oleh ustadz Maemun. Berikut tausyiah yang diberikan oleh Mr. M yang masih saya ingat:

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh,

Saudara-saudaraku sekalian, dalam suatu hadist, Rasulullah saw. pernah mengisahkan kepada kita akan suatu kejadian di hari akhir. Begini kisahnya:

Di peradilan Alloh, datanglah seorang hartawan. Ia kemudian ditanya sama Alloh, dipergunakan untuk apa karunia harta yang diberikannya. Seorang itu menjawab hartanya dipergunakan di jalan Alloh swt dengan niatan untuk Alloh swt. semata. Alloh swt. menjawab," Bohong!. Kamu tidak berniat mempergunakannya untuk-Ku melainkan agar dipandang oleh orang lain bahwa kamu itu dermawan."

Sesudah hartawan tersebut, datanglah menghadap seorang ahli agama yang rajin membaca Al Qur an. Alloh swt. bertanya dengan niatan apa ia melakukan itu. Ahli agama ini menjawab dengan niatan hanya kepada-Mu dan untuk berdzikir kepada-Mu. Alloh swt pun menjawab," Bohong!. Kamu melakukannya hanya karena ingin di anggap oleh manusia yang lain sebagai orang yang rajin beribadah dan Qori'".

Sesudah itu, didatangkanlah seorang yang berilmu yang ilmunya, dia tebarkan dimana-mana. Allah SWT bertanya kepada sang ilmuan, apa yang kau lakukan dengan ilmu pemberianku. Orang itu menjawab, Demi Allah, ilmuku yang Kau berikan padaku, aku gunakan sebarkan kepada khalayak ramai dan itu demi untuk keagunganMu semata. „Bohong! Kamu melakukannya hanya karena ingin dikatakan cerdik cendikia (pandai), bukan karenaku“

Selanjutnya Allah berfirman,“ Hari ini, tiada amalan apapun didunia yang aku terima, selain amalan karenaku“

Saudara-saudaraku sekalian. Dari hadist tersebut di atas, kita di ajak untuk lebih meningkatkan keikhlasan kita hanya untuk-Nya dalam melaksanakan amal-amal kebaikan. Tingkat keikhlasan itulah yang harus dipompa terus menerus karena ia tonggak meningkatkan keimanan. Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang baik untuk kita meningkatkan keimanan kita dan berusaha mempertahankannya. Bukan berarti sesudah Ramadhan berlalu, kita kembali tidak mampu menjaga kualitas ibadah dan keimanan kita sehingga kembali mengukir dosa-dosa pada diri kita. Merasa merdeka setelah Ramadhan meninggalkan kita.

Jangan begitu. Sebaiknya sesudah Ramadhan ini, kita semakin baik dalam memperbaiki diri dan melakukan perubahan pada diri menuju arah kebaikan. Jika sebelum Ramadhan, kita sangatlah jarang membaca Al Qur an, maka sesudah Ramadhan, sesudah merasakan nikmatnya membaca Al Qur an, diusahakan untuk lebih rajin membaca Al Qur an walau sehari hanya satu lembar atau bahkan hanya dua ayat pun. Kalau sebelum Ramadhan kita jarang sekali menginjakkan kaki kita dan sholat berjamaan di mesjid, maka usahakanlah sesudah Ramadhan, setelah merasakan nikmatnya suasana sholat berjamaah, kita usahakan untuk meluangkan diri tuk sholat berjamaah di mesjid, menyemarakkan mesjid dan membiasakan diri kita dekat dengan mesjid.

Saudara-saudaraku sekalian...Beberapa cara untuk meningkatkan dan menjaga 'ruh' keimanan kita adalah sebagai berikut:

Yang pertama adalah muqorobatullah (berusaha mendekatkan diri kepada Alloh swt).. Dalam suatu hadist, kurang lebih dikatakan, " Barangsiapa dari hamba Alloh swt yang datang mendekat kepada Alloh swt. sehasta maka Dia akan mendekat padanya sehasta. dengan cara berjalan, Alloh akan mendekatinya dengan berlari...". Latihlah hati kita ini untuk lebih mendekat kepada Alloh swt, asahlah pikiran kita ini untuk mengingat Alloh swt. dan mudahkan serta ringankanlah mulut kita ini untuk berdzikir, dzikrulloh, jika kita mengaku cintanya padanya. Bukankah orang yang cinta akan selalu menyebut kekasihnya?

Tingkatkan pula ibadah amal sholat kita, bila dulu hanya lengkap fardunya saja, maka selepas ramadhan sesekali melakukan yang sunnahnya. Untuk baca Al quran bagi mereka yang dulu selalu lepas untuk mengenalinya maka dengan ramadhan ini, menjadikan ia lebih dekat lagi, misalnya jadi terbiasa membaca walau sehari hanya dua sampai tiga ayat. Puasa pun demikian, bila diramadhan lengkap selama hampir sebulan penuh kita berpuasa, maka selepas ramadhan, sesekali lah kita berpuasa sunnah misalnya shaum syawal selama enam hari. Demkian, pendek kata semakin hari makin berusaha mendekat pada Allah, agar tegar disaat yang lain bergetar, aagar kokoh saat yang lain runtuh, dan agar tetap disaat yang lain disantap, demikian kata sebuah syair arab.

Yang kedua adalah mu'ahadah (janji). Kita berjanji pada diri kita untuk melakukan perbaikan diri secara kontinyu, berkesinambungan dan bukan hanya dalam momen Ramadhan saja, melainkan sesudahnya pun masih terus dilakukan.

Yang ketiga mu'aqobah (memberi denda) pada diri. Setelah berusaha melaksanakan janji untuk perbaikan diri itu dengan kita pun harus tegas akan segala konsekuensinya dan dengan keistiqomahan tetap di jalan Alloh swt. Jika misalnya kita menginginkan baca al quran sehari lima ayat lantas karena sibuk, kemudian kita terlupa, maka gantilah dengan sholat sunnah, atau kalau kita sedang malas, gantilah dengan shodaqoh. Bila kita sedang tidak ada uang, gantilah dengan silaturrahim, atau jikapun ini susah, menggantinya dihari berikut, dengan membaca alquran lebih banyak dari biasanya.

Begitulah yang dilakukan shahabat nabi, kita ingat bagaimana Umar r.a., pernah ia sempat terlupa akan jamaah dzuhur, ketika ia asyik ditengah dikebunnya, kemudian setelah tersadar, buru-buru ia mendatangi masjid rasul, dan didapatinya jamaah sholat dzuhur telah lewat, maka ia pun menggantinya dengan meninfakkan kebun itu dijalan Allah. Subhnallah, inilah sejatinya makna muaqobah.

Dan yang keempat adalah mujahadah (bersungguh-sungguh melakukannya). Barangsiapa yang bersungguh-sungguh melakukan sesuatu, ia akan peroleh hasil dari kesungguhannya. Misalnya seseorang yang dengan kesungguhan berusaha mengubah nasibnya, insyaAlloh akan Alloh beri buah dari kesungguhannya. Demikian pula jika kita bersungguh-sungguh secara kontinyu untuk memperbaiki diri kita ke arah yang lebih baik, insyaAlloh kita akan peroleh pula buah kesungguhan kita dari Alloh swt.

Selanjutnya kita mengontol diri (muhasabah) atas apanya kita lakukan. Kontrol terbaik adalah jika dilakukan sesering mungkin. Seperti halnya produk, akan menjadi lebih optimal mutunya ia perlu dikontrol dalam setiap proses, jika itu dilakukan niscaya kualitas produk menjadi lebih unggul, demikianlah halnya kita, perlu selalu mengontrol diri menuju hari-hari yang semakin meningkat keimanannya.

Demikianlah tausyiah yang di sampaikan oleh ustadz Maemun. Kemudian acara selanjutnya adalah acara doorprize yang di pimpin oleh pak Wiwiet dan pak Syukri. Beberapa pertanyaan seputar keislaman, sejarah Islam di Indonesia dan hal mengenai PKS di lontarkan di forum tersebut dan sesiapa yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, akan mendapat hadiah doorprize.

Setelah selesai acara doorprize, pukul 21:05, rombongan dari Muenchen pamit diri karena akan kembali ke Muenchen. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sholat Isya dan tarawih. Setelah selesai sholat, dilanjutkan dengan acara bincang-bincang sambil menikmati hidangan dessert yang di sediakan oleh panitia.

Demikianlah acara Buka Puasa Bareng(BukBar) PIPPKS di Nuremberg. Semoga semangat Ramadhan terus menyala-nyala dalam diri kita tuk menuju ke arah perbaikan diri, lalu masyarakat, pemerintah dan sampailah kepada bangsa dan negara Indonesia sehingga tercapailah apa yang di sebut negara makmur sejahtera yang di rahmati Alloh swt.. Aamiien.

Yang benar datangnya dari Alloh swt...

Astaghfirullohal adziim...

wallohu alam bisshowab

wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

NBG, 20.10.2006

* personel: Usman, Andika, Ustadz Maemun Fauzi (Mr. M) dan saya.
** personel: Syukri, Wiwit, dan Aulia

nb. liputan khusus, ditulis oleh Budi Sudarsono

Read More......

Khutbah Ied : Menjadikan Idul Fithri Momentum Kebangkitan

(posted in makalah)

Allahu Akbar walillahil hamd
Setiap muslim/muslimah yang telah menunaikan ‘ibadah shiyam ramadhan dengan baik niscaya merasakan suatu kebahagiaan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Itu sudah menjadi hak insan yang shaim untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat. Dan kebahagiaan ini makin mekar karena ditambah dengan syukur ni’mat atas kesempatan serta taufiq yang Allah telah karuniakan kepada diri kita. Sehingga kita menikmati kersyukuran di dunia sebelum kenikmatan bersyukur di akhirat.

“Segala puji bagi Allah yang telah membimbing kita menunaikan ‘ibadah (ramadhan) ini, dan kita tidak dapat menyelesaikannya seperti ini tanpa bimbingan Allah”.(Al A’raf: 43)

Dalam kebahagiaan ini kita merasa “aqrab” lebih dekat lagi kepada Allah, lebih mantap dengan kebenaran ajaranNya, lebih yakin terhadap janji serta ancamanNya, lebih lezat menyebut asma Allah dan bershalawat kepada kekasihnya Muhammad Rasulullah saw. Masjid sebagai tempat sujud pun serasa lebih lekat di hati kita. Demikian itu karena dengan shiyam, baca kita telah merecovery hubungan secara total dengan Maha Pencipta. Maka kesadaran sebagai hamba Allah makin menyatu dalam kalbu. Karena memang kita adalah hambaNya dimanapun dan kapanpun juga, dalam posisi apapun juga. Sebagai hamba Allah dengan sepenuh hati, segenap fikiran dan raga kita. Kita makin mantap bahwa semua perkataan dan perbuatan harus mncerminkan kehambaan (‘ibadah) kepada Allah. Baik saat berada di mesjid atau di pasar dan kantor.

Ketika kita bersuka cita atau waktu berduka, saat tertawa ataupun marah, kita tetap hamba Allah. Kita tidak ingin dalam semua hal itu menyimpang jadi hamba hawa nafsu atau hamba syaitan. Demikian itu karena dengan shiyamu ramadhan kita telah merecovery hubungan dengan jiwa kita sendiri. Mengikis sisa-sisa jiwa syaithaniyah yang ingin mengorbankan sesama, atau nafsu kebinatangan yang buas (sabu’iyah) atau binatang pada umumnya (bahimiyah) yang tidak punya rasa malu dan tidak mempertimbangkan halal-haram. Mengupgrade jiwa kita ke tingkat spirit kemalaikatan (al malakiyah) yang jauh dari ma’siat serta selalu taat; dan dalam menjalankan tugas dari Allah tidak berhenti sebelum selesai dan tuntas (murabathah). Dengan semangat malakiyah ini ada dorongan untuk mendahulukan memberi/berkontribusi daripada mengharap, untuk menunaikan kewajiban daripada menuntut hak. Dengan shiyamu ramadhan kitapun telah meecovery hubungan dengan sesama dan lingkungan. Untuk shiyam yang maqbul setiap perbuatan yang “laghwun” tidak manfaat kita hindari, perbuatan “’abatsun” yang menodai/merusak lingkungan kita tinggalkan, dan setiap “rafatsun” perkataan yang tidak santun kepada sesama kita jauhi. Apalagi bentuk-bentuk kezhaliman telah ditalak tiga untuk tidak diruju’ kembali.

Allahu Akbar walillahilhamd
Setelah melakukan mushalah syamilah (total recovery) dalam relasi-relasi kita dengan Allah, dengan diri sendiri dan dengan lingkungan social serta lingkungan alam, maka kita kembali pada kehidupan yang fithri, tidak ada noda kezhaliman di dalamnya. Pekerjaan berikutnya pasca recovery adalah melakukan “ri’ayah syamilah” (total maintenance). Dengan menjaga betul-betul hubungan yang baik (fithri) dengan Allah, dengan diri sendiri dan lingkungan kita, agar tidak ternodai atau tercemari lagi. Untuk keperluan ini kita dapat melakukan beberara upaya. Antara lain, dengan menghadirkan rasa syukur sebelum memulai setiap aktifitas. Dengan semangat syukur ada energi tambahan yang mampu meningkatkan kualitas ‘ibadah dan amal shaleh kita. Langkah kita akan terasa lebih ringan tetapi mantap, dan gerak langkah kita lebih enerjik insya Allah. Cara ini kita perkuat dengan melakukan mutaba’ah yaumiyah (monitoring harian) melalui inventarisasi apa-apa agenda yang harus dikerjakan dan apa saja pantangan penggoda yang harus dihindari, di akhir mutaba’ah kita lakukan muhasabah (evaluasi) setiap kita menjelang tidur malam; kita ucapkan alhamdulillah untuk setiap prestasi dan astaghfirullah untuk setiap kekurangan sambil bertekad memperbaikinya besok hari.

Allahu Akbar walillahilh
Dengan ruhaniyatul shiyam, spiritualitas ramadhan dan nur al Quran di bulan al Quran, kalbu insan beriman menjadi sehat dan kuat sebagai pertanda hati yang hidup (al qulub al hayyah). Ini memberi harapan untuk membuka lembar kehidupan yang lebih baik/lebih maju dari sebelumnya. Dampak positif shiyam dan al Quran kepada generasi pertama ummat Muhammad saw, dapat terjadi pada generasi Muslimin kapan saja, atau paling tidak mendekati, jika kita punya kesungguhan yang sama. Mengutip ungkapan seorang mujahid dan syahid da’wah Hasan al Banna: “Al Quran adalah nur dari Allah yang memberi kekuatan hidup pada hati yang hidup. Telah memberi generasi pertama ummat Muhammad saw kehidupan yang baru dalam segala hal. Menghidupkan mereka dari kejumudan, mengintegrasikan mereka dari disintegrasi, merubah kemiskinan mereka jadi kaya, mengangkat mereka menjadi pemimpin dunia, menyeru manusia pada keadilan, kedamaian dan kebahagiaan. Mereka adalah model yang hidup bagi kalbu yang hidup”. Demikianlah watak al Quran sepanjang masa ketika menemukan hati yang hidup. Sebagaimana firman Allah:

أومن كان ميتا فأحييناه وجعلنا له نورا يمشي به في الناس كمن مثله في الظلمات ليس بخارج منها
“Apakah orang yang tadinya mati (hatinya) kemudian Kami hidupkan dan Kami jadikan baginya cahaya yang menerangi (aktifitas hidupnya) di tengah-tengah manusia, sama dengan yang berada dalam kegelapan dan tidak (mau) keluar darinya ?” (Al An’am: 122)



Allahu Akbar walillahilhamd
Dengan hati yang hidup berkat shiyam dan al Quran, alhamdulillah telah terjadi ‘imaratul qulub” kemakmuran hati. Berarti telah ada situasi yang kondusif untuk melakukan “’imaratul kaun wal mujtama’” memakmurkan kehidupan kita dengan lingkungan social budaya dan lingkungan alamnya. Sebab kehidupan itu sesungguhnya ada dalam hati dan dimulai dari hati. Kemakmuran pun dimulai dari kemakmuran hati. Kemiskinan dan kekumuhanpun akibat kemiskinan dan kumuhnya jiwa manusia. Kelapangan hidup dari kelapangan hati, yang mampu meringankan beban dan mengangkat martabat manusia. Demikian dijelaskan dalam Surah Al Insyirah (kelapangan).

Statemen surah ini secara harfiyah ditujukan kepada Rasulullah saw tetapi pesannya untuk seluruh ummat beliau. Maka daya ketercerahan serta kelapangan yang diberikannya bukan hanya untuk beliau tapi juga untuk kita selaku ummatnya. Dengan merespon pesan yang dikandungnya, yaitu: “apabila kamu telah menyelesaikan suatu pekerjaan, maka bangkitlah untuk mengerjakan yang lainnya, dengan penuh harap akan bimbingan Rabbmu”. Insya Allah kita layak mendapatkan janji Allah “Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada solusi untuk kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada solusi untuk kemudahan”. Di sini ditegaskan “ma’al ‘usri” bukan “ba’dal ‘usri” Artinya solusi itu begitu dekat, langsung bersama menyertai bukan sesudah kesulitan itu terjadi.

Allahu Akbar walillahilhamd
Keterpurukan hidup bahkan musibah yang menimpa kita tidak terlepas dari perbuatan kita sendiri. Bahkan berkat kasih sayang Allah banyak perilaku kita yang salah tidak langsung berbalas dengan musibah. “Dan apapun musibah yang menimpa kamu sekalian adalah akibat perbuatan kalian, dan Allah membebaskan banyak perbuatan salah (dari musibat)”(Al Syura: 30)
Dengan demikian keterpurukan dan musibah adalah karena keterpurukan dan musibah yang terjadi pada diri dan komunitas manusia. Kita semua harus berupaya sungguh-sungguh (bermujahadah) agar ‘ibadat ramadhan kita tahun ini mampu menghadirkan peluang untuk kebangkitan dari keterpurukan dan recovery dari musibah. Satu hal mendasar yang harus dilakukan adalah setelah memakmurkan hati kita dengan ramadhan,kita harus memelihara suasana hati yang ma’mur, lapang dan sarat dengan semangat kebaikan, serta menggerakannya kearah upaya-upaya kebangkitan dan recovery. Kebangkitan pada tingkat individu, kebangkitan dalam kehidupan rumah tangga, kebangkitan institusi dan korporasi, kemudian kebangkitan di negeri ini.

Tapi apa saja yang harus dilakukan oleh umat dan masyarakat untuk bangkit?
Pertanyaan besar ini dijawab oleh penulis buku Nazharat fil Kitabillah di bawah title “Wazhifatul Ummah al Nahidhah”. Menurutnya ada sejumlah hal penting yang mesti dilakukan, yaitu:
Selalu ingat akan tujuan dan cita-citanya yang luhur
Mengetahui pada tahapan apa ummat ini berada, dan apa yang dicapai harus dijadikan modal bagi capaian berikutnya
Memelihara dan menggelorakan semangat mujahadah, selama itu ada berarti ummat memiliki modal kebaikan, dan jika mulai bersifat eksploitatif adalah awal dari kekalahan
Siap berkorban memikul beban dan membanting tulang. Pengorbanan harus diyakini sebagai keuntungan, lebur di jalan kewajiban adalah survive
Mengilhami semangat kemenangan dengan shalat dan sabar. Shalat untuk memenuhi jiwa dengan kekuatan spiritual, dan sabar dalam memelihara serta mendayagunakan kekuatan ini semaksimal mungkin, ketika mulai layu disegarkan kembali dengan shalat.

Allah ًٍberfirman: “Mintalah pertolongan dengan kesabaran dan shalat” (Al Baqarah: 153)
Shalat berarti kemakmuran hati dan sabar berarti kemakmuran dalam berusaha untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi yang ada.

Allahu Akbar walillahilhamd
Jika kita kritisi kondisi kita sebagai ummat dengan petunjuk ayat tersebut, akan nampak bahwa kebanyakan dari kita berada pada posisi yang salah, tidak sesuai dengan pesan Kitabullah. Sebagian kita terpuruk karena kemalasan ganda (kasal murakkab), malas menunaikan shalat malas pula berusaha dengan sabar membanting tulang. Tidak sedikit warga masyarakat dan ummat kita yang menjadikan “tasawwul” jajaluk sebagai profesi. Apakah peminta-minta kumal hanya untuk mendapatkan uang recehan, atau peminta-minta berdasi untuk kepentingannya sendiri. Tentu tidak masuk dalam pengertian ini yang mengusahakan dana bagi kepentingan social.

Posisi keliru yang kedua bahwa lebih banyak lagi saudara kita yang mencukupkan shalat dan do’a tapi tidak menjalankan kewajiban sabar dalam berusaha. Seorang yang punya tipe seperti ini pernah dimarahi dan diusir oleh Umar bin Khatab, dengan mengatakan: Berdirilah wahai fulan dan berusahalah, sesungguhnya langit tidak akan pernah menurunkan hujan emas atau perak (uang). Posisi keliru yang ketiga adalah bahwa di antara sudara kita mengikuti cara berusaha ala sekuler, yaitu bekerja keras bahkan sangat keras untuk mengumpulkan alat-alat pemuas, tapi tidak disemangati dengan shalat. Sehingga dalam usahanya tidak menghadirkan Allah, tidak memperdulikan soal halal-haram.

Pendidikan ramadhan mengajarkan kepada insan-insan beriman agar menjauhi/meninggalkan tiga model kesalahan tersebut. Dengan hati yang sudah dimakmurkan oleh shiyam dan al Quran, kita mantapkan posisi Qurani dalam meningkatkan kualitas hidup kita. Dalam menolong diri sendiri, menolong keluarga dan masyarakat, yaitu dengan kekuatan shalat dan sabar dalam berikhtiar. Bahkan ketika menghadapi persaingan dengan pihak lain, kita diminta untuk menguatkan kesabaran dan murabathah, terus menekuni tidak melepaskan medan usaha kita. Dalam Ibadat ramadhan ini kesabaran kita ditempa, sehingga bulan ramadhan diidentikkan dengan bulan kesabaran (syahrul shabri). Dan secara khusus ‘ibadah shaum yang dijalani dengan benar mempunyai efektifitas yang tinggi dalam menempa kesabaran. Sabar dalam pelbagai sisinya yang dituntut, sabar dalam tha’at kepada Allah, sabar dalam menjauhi perbuatan ma’siat, dan jika ditimpa musibat dijalaninya pula dengan penuh kesabaran. Kemudian fakta historis berbicara bahwa pelbagai kemenangan jihad ummat Islam di bulan ramadhan adalah berkat tempaan kesabaran dalam menghadapi musuh. Kesabaran optimal yang dibalut dengan taqwa sebagai puncak output puasa, akan mengantarkan kepada “al falah” kemenangan dan kebahagiaan di dunia ini sebelum di akhirat kelak.
Allah swt berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, sabarlah dan kuatkan kesabaranmu serta merapatkan kemedan juang, dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu sekalian meraih kemenangan/kebahagiaan” (Ali ‘Imran: 110)

Semoga ‘iedul fihri hari ini memberikan enegi kepada kita untuk bangkit, pada tingkat pribadi dan keluarga, serta menghadirkan kebangkitan bagi ummat serta bangsa kita. Amin ya Rabbal ‘alamin …!!

Do’a ….(KH. DR. Surahman Hidayat, MA)

Read More......

Friday, October 20, 2006

Kemarau: PKS Bagikan Air Gratis

(posted in sekilas info)

Lampung - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Metro sejak musim memberikan bantuan air bersih gratis kepada warga yang tersebar di lima kecamatan se-Kota Metro. Pemberian bantuan air bersih menggunakan tangki berkapasitas 5.000 liter itu sering menjadi rebutan warga yang membutuhkan. Tak ayal, bagi setiap warga yang membutuhkan air terpaksa mengantre menunggu giliran. Sedikitnya satu tangki air setiap harinya disalurkan untuk memenuhi kebutuhan warga.

Nasrianto Effendi, wakil rakyat dari PKS yang selalu mengawal pembagian air bersih, mengatakan kegitan tersebut akan dilaksanakan hingga musim kemarau berakhir.

Ia berharap dengan bantuan air bersih yang memang sangat dibutuhkan, setidaknya meringankan beban masyarakat. baca Baik ditinjau dari segi ekonomi maupun tenaga. Pasalnya, dari setiap jeriken air bersih, warga harus mengeluarkan Rp1.000 - Rp2. 000.

"Bayangkan, kalau rata-rata dalam sehari setiap keluarga membutuhkan air minimal lima jeriken, berapa uang yang harus mereka keluarkan," kata Nasrianto, di tengah-tengah pelaksanaan pembagian air, di Kelurahan Imopuro, Kecamatan Metro Pusat, Minggu (15-10).

Mengingat keterbatasan kendaraan sebagai alat angkut, program pemberian air bersih tersebut harus bergiliran. Misalnya, kata Nasrianto, kalau kemarin di kelurahan A, hari ini di kelurahan B, dan besoknya di kelurahan C. Sehingga tidak memungkinkan jika kemarin di kelurahan A, hari ini masih di kelurahan yang sama.

Disinggung soal keberadaan mobil pengangkut air, Nasrianto mengatakan pihaknya meminta bantuan kepada Dinas Tata Kota. Meski demikian, katanya, semua bahan bakar dan tenaga menjadi tanggung jawab PKS.

Mengenai berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk membantu warga dalam mengatasi kesulitan air, Nasrianto kurang berkenan untuk menyebutkan secara perinci. "Baiknya kalau tangan kanan memberi, tangan kiri jangan sampai tahu," katanya.

Sementara, Slamet, di antara sekian warga yang memperoleh air bersih
secara gratis mengatakan bantuan tersebut sangatlah besar artinya. Menurut dia, sebelum adanya bantuan air bersih gratis, ia terpaksa merogok kocek antara Rp5.000- Rp10 ribu untuk memenuhi kebutuhan air.

"Bagi saya sebagai penarik becak, bantuan air bersih secara gratis ini sangat besar artinya dan sangat membantu sekali," kata Slamet.

Hal yang sama juga dirasakan Jumi, warga Iringmulyo. Ibu tiga anak itu berharap hendaknya bantuan air tersebut dapat dilakukan setiap hari. (lampungpost.com/171006)

Read More......

Thursday, October 19, 2006

Laporan Dana Reses DPR Belum Masuk, F-PKS Lampirkan Kuitansi

(posted in sekilas info)

Jakarta- Anggota DPR pada tanggal 18 Oktober 2006 sudah memasuki masa reses kembali dan mendapatkan dana penyerapan aspirasi, masing-masing sekitar Rp 35,5 juta. Namun, ternyata sampai saat ini, belum seluruh anggota DPR menyampaikan laporan penggunaan dana itu ke Sekretariat Jenderal DPR.

Berdasarkan pengecekan di Biro Keuangan Setjen DPR, Kamis (12/10), baru sekitar 200 laporan kegiatan yang masuk. Padahal, total anggota DPR adalah 546 orang. Menurut keterangan Kepala Biro Keuangan DPR Iding Hadiwidjoyo atas seizin Wakil Sekjen DPR I Gusti Ayu Darsini, bisa jadi laporan kegiatan itu sudah terkumpul di fraksi-fraksi, tetapi belum disampaikan ke Sekretariat Jenderal.

Perlunya pertanggungjawaban dana penyerapan aspirasi rakyat ini merupakan keputusan pertemuan pimpinan DPR dan pimpinan fraksi pada 6 September 2006. Formulir laporan terdiri atas surat pernyataan telah menerima uang dan lampiran rincian kegiatan, serta ditandatangani perwakilan masyarakat yang ditemui atau stempel pejabat/petugas DPD/DPD serta ormas dari partai anggota bersangkutan.

Dari sepuluh fraksi yang ada, hanya Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang sudah melaporkan secara lengkap seluruh baca kegiatan anggotanya saat reses kepada Setjen DPR.

Laporan kegiatan yang disampaikan F-PKS bahkan lebih rinci dari formulir yang disiapkan Setjen DPR. Selain mendeskripsikan bentuk kegiatan secara tertulis, laporan itu juga dilengkapi dengan rincian pengeluaran anggaran, dan foto kegiatan, bahkan bukti tanda terima.

Agar uang itu benar-benar digunakan untuk penyerapan aspirasi bukan yang lain, F-PKS juga telah menentukan kriteria kegiatan. "Sebelum kami menerima dana penyerapan aspirasi, model seperti itu sudah biasa kami lakukan di fraksi. Jadi, sekarang kami hanya melanjutkan kebiasaan sebelumnya saja dan kemudian diserahkan kepada Setjen," ujar Sekretaris F-PKS Mustafa Kamal.

Apabila ada anggota fraksi yang laporan kegiatannya tidak lengkap, pimpinan fraksi pun langsung menegur. "Apalagi kalau ada yang laporan fiktif, pasti langsung dipecat," ujarnya. (kompas.com/131006)

Read More......

Khutbah Ied : Selalu Kuat Dihadapan Musuh Abadi

(posted in makalah)

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Kaum Muslimin Yang Dimuliakan Allah Swt.

Pagi ini kita menyatukan dua perasaan sekaligus pada jiwa kita masing-masing yakni sedih dan gembira. Berakhirnya Ramadhan yang memang tidak bisa kita cegah membuat kita amat bersedih, sedih bukan karena pakaian baru belum kita miliki, bukan karena makanan lebaran tidak ada atau sedih karena tidak bisa pulang kampung menemui keluarga, tapi sedih karena rasanya belum optimal kita membina diri melalui ibadah Ramadhan, namun ia terasa begitu cepat berlalu dan belum tentu Ramadhan tahun yang akan datang bisa kita dapatkan lagi oleh karena kita tidak tahu apakah umur kita masih sampai pada Ramadhan tahun yang akan datang atau tidak, apalagi sudah terbukti ada diantara keluarga, saudara, teman dan jamaah kita yang sudah terlebih dahulu meninggalkan kita untuk menghadap Allah swt, semoga Allah mengampuni dan membahagiakan mereka dalam kehidupan di akhirat.

Meskipun demikian, kitapun amat bersyukur dan bergembira karena dengan ibadah Ramadhan yang telah kita laksanakan dengan sebaik mungkin mudah-mudahan bisa menjadi sebab diampuninya dosa-dosa kita dan kitapun kembali pada kesucian seperti saat baru dilahirkan oleh ibu yang tanpa dosa dan memiliki warna tauhid yang mantap. baca

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi kita Muhammad saw beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga akhir nanti.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Ibarat perang, melalui ibadah Ramadhan yang kita laksanakan dengan baik pada siang dan malamnya, maka pertarungan dengan syaitan telah kita menangkan sehingga karena masing-masing umat Islam berpuasa dan mengendalikan diri, maka syaitan merasa ia terbelenggu dan tidak berdaya dihadapan manusia. Namun jangan anggap pertarungan ini telah berakhir dan syaitan menyerah begitu saja, ia masih akan terus bekerja keras untuk menggoda dan menyesatkan manusia, karenanya Allah swt mengingatkan kita semua dengan firman-Nya:

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.(QS 2:208).

Sebagaimana kita ketahui, syaitan telah bertekad untuk menggoda dan menyesatkan manusia dengan berbagai cara. Ini diceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an:

Iblis berkata: “karena Engkau telah menghukum saya tersesat, maka aku akan menghadang mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian akan kudatangi mereka dari depan dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan akan Kau dapati kebanyakan mereka tidak bersyukur (QS 7:16-17).

Abdullah bin Abbas atau yang lebih dikenal dengan Ibnu Abbas ra, sahabat yang ahli tafsir seperti yang dikutif oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan empat strategi syaitan dalam menyesatkan manusia:

Pertama, menggoda dari depan dengan menanamkan keraguaan tentang kehidupan akhirat, akibatnya manusia tidak memiliki persiapan untuk menghadapi hari akhirat dengan amal shaleh yang banyak sehingga akan memperoleh azab, Allah berfirman:

Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih (QS 17:10).

Salah satu bahaya dari tidak beriman pada kehidupan akhirat adalah memandang baik perbuatan yang buruk, Allah Swt berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, memandang indah perbuatan-perbuatan mereka (yang buruk), maka mereka bergelimang (dalam kesesatan). (QS 27:4).

Kedua, menggoda manusia dari belakang dengan menumbuhkan rasa terlalu cinta terhadap dunia. Ini merupakan salah satu penyakit terbesar dari manusia termasuk umat Islam, bahkan hal ini bisa menghilangkan kekuatan umat sehingga umat ini seperti makanan lezat yang diperebutkan orang yang lapar, ini akan menghasilkan penyesalan yang amat dalam, Allah Swt berfirman:

Dan pada hari itu (kiamat) diperlihatkan neraka jahannam; dan pada hari itu ingatlah manusia akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia berkata: “alangkah baiknya sekiranya dulu aku mengerjakan (amal shaleh) untuk hidupku ini”. Maka pada hari itu tidak ada yang menyiksa seperti siksa-Nya, dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya (QS 89:23-26).

Ketiga, syaitan menggoda dari sebelah kanan dengan menanamkan keraguan terhadap syari’at, ini mengakibatkan manusia menjadikan kehidupan agama sebagai persoalan sepele saja, bahkan agama dengan segala hukum-hukum yang terkandung di dalamnya dianggap sebagai permainan saja, Allah berfirman:

Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al kitab dan Al hikmah, Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertaqwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (QS 2:231).

Karena itu, Allah swt mengingatkan kita semua untuk komitmen kepada syariat yang datang dari Allah swt sebagaimana firman-Nya:

Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui.(QS 45:18).

Keempat, yang merupakan upaya menyesatkan manusia dari belakang yakni merangsang manusia untuk berbuat maksiat sehingga kemaksiatan dan dosa dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan, indah, menguntungkan dan membahagiakan, Allah Swt berfirman:
Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan)?. Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya (QS 35:8).

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Ied Yang Berbahagia.

Syaitan yang telah bertekad dan berdaya upaya siang dan malam untuk menyesatkan manusia telah menyebabkan manusia betul-betul berada di jalan yang sesat, bahkan menjadi sekutu syaitan dalam menyesatkan manusia yang lain. Namun, tidak semua manusia mau begitu saja menyerah dan tunduk kepadanya. Karenanya, syaitan sendiri merasakan dan mengakui bahwa pada orang tertentu iapun sebenarnya tidak berdaya dalam upaya menyesatkan mereka. Orang-orang nampak begitu kuat dihadapan musuhnya yang abadi. Paling tidak, syaitan mengakui dan merasakan bahwa ia tidak berdaya dihadapan empat kelompok orang. Bila kita ingin menjadi kuat dihadapan syaitan, maka empat hal ini harus kita miliki.

Pertama, Orang Yang Beriman. Memiliki iman yang sebenar-benarnya merupakan senjata ampuh untuk menghadapi syaitan dengan segala godaan-godaannya. Hal ini karena yang tidak mau tunduk kepada kehendak-kehendak syaitan adalah orang-orang yang memiliki iman yang kokoh sehingga jalan yang ditempuhnya adalah jalan hidup yang Islami. Penegasan Allah swt bahwa syaitan tidak berdaya dihadapan orang beriman disebutkan dalam firman-Nya:

Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (QS 16:99).

Kedua, Orang Yang Bertawakkal. Disamping tidak berdaya dihadapan mukmin yang sejati, pada ayat di atas disebutkan bahwa syaitan juga tidak berdaya dihadapan orang yang bertawakkal kepada Allah swt dalam segala aspek kehidupan yang dijalaninya. Secara harfiyah, tawakkal berasal dari kata wakala yang artinya menyerahkan, mempercayakan atau mewakili urusan kepada orang lain. Tawakkal adalah menyerahkan segala perkara, ikhtiar dan usaha yang dilakukan kepada Allah Swt serta berserah diri sepenuhnya kepada-Nya untuk mendapatkan kemaslahatan atau menolak kemudharatan. Tawakkal merupakan salah satu ciri orang yang beriman, bahkan menjadi pekerjaan hati manusia dan puncak tertinggi keimanan sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Swt:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal (QS 8:2).

Manakala manusia bertawakkal kepada Allah, syaitan memang menjadi semakin tidak berdaya dihadapannya, karena Allah swt semakin mencintai orang itu, karenanya mana mungkin orang yang dicintai Allah swt bisa digoda dan disesatkan oleh syaitan. Kecintaan dari Allah Swt yang amat kita dambakan itu memang akan peroleh manakala kita bertawakkal kepada-Nya, Allah Swt berfirman:

Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya (QS 3:159).

Karena Allah swt sudah menunjukkan kecintaan-Nya kepada orang yang bertawakkal, maka semakin kecil kemungkinan syaitan bisa menggoda dan menyesatkan manusia karena orang yang demikian sudah disediakan tempatnya di surga dengan segala kenikmatannya, ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang bertawakkal dengan segala persoalan yang dihadapinya dalam kehidupan di dunia, Allah Swt berfirman:

Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal-amal yang shaleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal, (yaitu) yang bersabar dan bertawakkal kepadan Tuhannya (QS 29:58-59).

Ketiga, Orang Yang kuat bagi syaitan adalah yang Ikhlas. Secara harfiyah, ikhlas artinya bersih, murni dan tidak ada campuran. Maksudnya adalah bersihnya hati dan pikiran seseorang dari motif-motif selain Allah dalam melakukan suatu amal. Orang yang ikhlas adalah orang yang melakukan sesuatu karena Allah dan mengarapkan ridha Allah Swt dari amal yang dilakukannya, inilah amal yang bisa diterima oleh Allah Swt. Dalam suatu hadits, Rasulullah Saw bersabda:

Allah tidak menerima amal, kecuali amal yang dikerjakan dengan ikhlas karena Dia semata-mata dan dimaksudkan untuk mencari keridhaan-Nya (HR. Ibnu Majah).

Sejak awal syaitan memang sudah mengakui dihadapan Allah swt bahwa ia tidak berdaya dihadapan orang yang ikhlas karena Allah dalam menjalani ini, hal ini diceritakan Allah dalam firman-Nya:

Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka" (QS 15:39-40, lihat pula QS 38:82-83)

Pengakuan syaitan yang tidak berdaya atau tidak punya rasa percaya diri yang tinggi dihadapan orang-orang yang ikhlasan karena mereka adalah orang-orang yang mampu menunjukkan keimanan yang sempurna, karena hakikat iman adalah mengakui Allah Swt sebagai Tuhan sehingga kita bersikap dan bertingkah laku karena-Nya, Rasulullah Saw bersabda:

Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya (HR. Abu Daud).

Karena begitu penting keikhlasan untuk kita miliki, maka selalu memohon pertolongan kepada Allah Swt agar terjaga kebersihan hati dari hal-hal yang bisa mengotorinya menjadi amat penting, karenanya setiap hari Rasulullah Saw berdo’a:

Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari mensekutukan-Mu, sesuatu yang kami tidak mengetahuinya dan kami memohon ampunan kepada-Mu dari sesuatu yang kami tidak mengetahuinya.

Keempat, Orang Yang kuat dihadapan syaitan adalah yang selalu Berdzikir kepada Allah swt. Meskipun seseorang telah berusaha untuk menjadi orang yang bertaqwa, tetap saja ia manusia biasa yang mungkin saja melakukan kesalahan, namun kesalahan itu tidak sampai menjadi karakter dirinya sehingga ia segera ingat kepada Allah dan menemukan kesalahan dirinya yang membuatnya bertaubat, ini merupakan ciri orang bertaqwa yang membuat syaitan tidak berdaya untuk terus menyesatkan manusia. Karena itu, dengan berdzikir kepada Allah Swt, seseorang bisa membedakan mana yang haq dan mana yang bathil sehingga ia tidak jadi melakukan kesalahan atau segera menghentikan kesalahan yang dilakukannya, Allah Swt berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa, bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya (QS Al A’raf, 7:201).

Oleh karena itu, menjadi amat penting bagi kita untuk selalu berdzikir kepada Allah dalam berbagai keadaan dan sebanyak-banyaknya, itu sebabnya hanya perintah dzikir kepada Allah yang menggunakan kata katsiyra (banyak) yang disebutkan di dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:

Hai orang yang beriman, berdzikirlah kamu kepada Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya (QS 33:41).

Manakala manusia sudah selalu berdzikir kepada Allah swt, maka syaitan yang tidak berdaya itu mundur dan menjauh dari upaya menggoda dan menyesatkan, namun bila manusia lupa dari mengingat Allah, maka syaitan akan menggoda lagi, Rasulullah saw bersabda:

Syaitan itu mencaplok hati putera-puteri Adam, apabila ia mengingat Allah, maka syaitan mengerut di sisinya dan apabila ia lupa kepada Allah, maka syaitan mencaplok hatinya (lagi). (HR.Hakim dari Anas ra).

Dengan demikian, sebagai makhluk yang harus selalu bergantung dan berlindung kepada Allah swt, dalam menghadapi syaitan setiap kita memang harus berlindung kepada-Nya sehingga untuk membaca Al-Qur’an yang sudah jelas-jelas baik saja kita masih harus berlindung kepada Allah dari godaan syaitan, apalagi untuk melakukan hal-hal lain. Bila tidak, maka bisa jadi syaitan akan turut serta dalam urusan-urusan kita.

Akhirnya marilah kita tutup khutbah Ied kita pada hari ini dengan sama-sama berdo’a:

Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pemberi ampun. Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir.

Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.

Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini. Ya Allah, anugerahkan kepada kami kenikmatan melalui pendengaran, penglihatan dan kekuatan selamakami masih hidup dan jadikanlah ia warisan bagi kami. Dan jangan Engkau jadikan musibah atas kami dalam urusan agama kami dan janganlah Engkau jadikan dunia ini cita-cita kami terbesar dan puncak dari ilmu kami dan jangan jadikan berkuasa atas kami orang-orang yang tidak mengasihi kami.

Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka. (Drs. H. Ahmad Yani/Ketua Lembaga Pengkajian & Pengembangan Dakwah (LPPD) Khairu Ummah, Jakarta)

Read More......

Wednesday, October 18, 2006

PKS Hadir Sebagai Pelayan Bangsa

(posted in sekilas info)

Jakarta - Di tengah krisis multidimensi yang masih melilit bangsa, PKS mencoba hadir sebagai solusi. Perannya dalam membantu sesama yang tengah ditimpa musibah baik di dalam dan luar negeri begitu besar.

"Sebuah partai adalah pelayan bangsa." Amanat inilah yang selalu diungkapkan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ust Hilmi Aminuddin dalam berbagai kesempatan. Tak heran, bila partai dakwah yang berbasis kader ini selalu hadir untuk melayani masyarakat secara optimal dan maksimal.

Di tengah krisis multidimensi yang masih melilit bangsa, PKS mencoba hadir sebagai solusi. Perannya dalam membantu sesama yang tengah ditimpa musibah baik di dalam dan luar negeri begitu besar. Partai dakwah ini selalu hadir dan bergerak cepat untuk meringankan beban dan penderitaan masyarakat yang menjadi korban bencana. baca

"PKS akan selalu berusaha membantu masyarakat yang terkena bencana," ujar Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP PKS, Drs H Musholi. Sebagai pelayan bangsa dan masyarakat, tak heran bila partai berlambang bulan sabit emas ini memiliki program terpadu untuk mengatasi dan membantu masyarakat dalam bidang kesehatan, sosial, pendidikan, seni budaya dan pelajar serta mahasiswa.

Menurut Musholi, program terpadu itu bernama Program Pelayanan Rakyat Adil dan Sejahtera (Program PRAS). Program ini dilakukan PKS dengan memadukan empat departemen yang dimilikinya, yakni Pendidikan dan SDM, Kesehatan dan Sosial, Kemahasiswaan, serta Seni & Budaya.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Bidang Kesra PKS selalu bersinergi dengan bidang lainnya seperti Bidang Kewanitaan dan Bidang Pembinaan Pemuda. Menurut Musholi, kolaborasi beberapa bidang itu telah menggelar berbagai aksi sosial di masyarakat. "Malah, aksi sosial ini sudah sampai di tingkat desa / kelurahan," paparnya.

Program satu atap ini, papar Musholi, mencoba memberikan sesuatu yang berarti bagi masyarakat yang kurang beruntung. Program riil yang digulirkan antara lain, pemberian beasiswa bagi siswa tak mampu, membantu penyediaan alat tulis dan belajar. Tak cuma itu, PKS pun bergerak ke kantong-kantong kemiskinan untuk memberikan pelayanan kesehatan.

"Karena kemiskinan yang hebat, maka pelayanan kesehatan menjadi terabaikan," imbuhnya. Dalam bidang sosial lainnya, PKS pun terbiasa menggelar acara khitanan masal dan pembagian sembako. Malah, partai dakwah ini pun tak pernah henti untuk memberi penyuluhan dan pemberdayaaan kepada masyarakat.

PKS kini mulai melirik dan memberi perhatian pada kaum marjinal seperti Petani, Nelayan dan Buruh. Kalangan ini kini mulai diraih untuk dijadikan kader partai yang tangguh dan berkualitas. Tahun ini, PKS mencanangkan sebagai Tahun Pembinaan dan Pelayanan. Semua itu dilakukan untuk melayani masyarakat dan bangsa. (pk-sejahtera.org/ 270806)

Read More......

Tuesday, October 17, 2006

Was glauben die Muslime?

(posted in Auf Deutsch bitte!)

Die Muslime glauben an den einen, einzigen, unvergleichen, barmherzigen Gott - den einzigen Schoepfer und Erhalter des Universums; an die von Ihm geschaffenen Engel; an die Propheten, durch die Seine Offenbarungen der Meschheit ueberbracht wurden; an den Tag des Gerichts und die individuelle Verantwortlichkeit fuer das Tun; an Gottes voellige Autoritaet ueber das Schicksal, sei es gut oder sclecht; an an das Leben nach dem Tod.

Muslime glauben, dass Gott Seiene Gesandten und Propheten zu allen Menschen geschickt hat, und dass Gottes abschliessende Botschaft an die Menschheit, eine Bestaetigung der ewigen Botschaft und eine Zusammenfassung all desen, was vorausgegangen war, den letzten Propheten Muhammad SAW (Friede auf ihm) durch den Engel Gabriel uberbracht wurde.

Read More......

CD Ramadhan PIPPKS Jerman

(posted in pengumuman)

"Ramadhan?"
"Jauh dari tanah air?"
"Pengen baca ka ga ade buku?"
"Hidup diri tanpe ustadz?"
"Ah, pigimane si tong, hari gini ngeluh, kreatif dikit nape, kaye PIPPKS Jerman".

Yah, benar. PIPPKS Jerman, terobosan programnya selalu kreatif, mengena dan uptodate. Sebut saja satu contohnya, pembuatan CD Ramadhan. CD yang mengimpun kajian fiqh ramadhan, kajian fiqh i'tikaf, sukses berlailatul qodr, serta sederet kumpulan murottal, ceramah, hadits dan beberapa software islami, itu dibagikan cuma-cuma dan disampul rapih.

Nah, bagi abang, nona atau mpok, akang atau si eneng, teteh atau aa, mba atau mas, akhi atau ukhti, ma cik atau pa cik, yang tertarik dengan CD Ramadhan PIPPKS Jerman, bisa hubungi alamat-alamat berikut;

1. Untuk Braunschweig dan sekitarnya
Amru Rizal Razani
Rebenring 61 Zi.0603
38106 Braunschweig

2. Untuk Rostock dan sekitarnya
Wheny khristianto
Max-plack-strasse, 2b.1.04.1
18059, Rostock

3. Hannover dan sekitarnya
Joharsyah / Mira Harini
Hufelandstr. 16/193
30453 Hannover

4. Berlin dan sekitarnya
Dodie Hardiman
Sprengel Str. 16A - 13353
Berlin

5. Nuernberg dan sekitarnya
Budi Sudarsono
Avenariusstr 35 / H. 7 No. 07002
90490 Nuernberg

Read More......

Monday, October 16, 2006

Undangan BuBar (Buka Puasa Bareng) PKS

(posted in pengumuman)

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh,

Dengan ini, kami mengundang Bapak2/ibu2, saudara2/-i dan adik2 untuk menghadiri BuBar(Buka Puasa Bareng) PKS yang insyaAlloh akan di adakan pada Hari Jum'at, tanggal 20.10.2006 , bertempat di:

Rumah Pak Bondan sekeluarga
Waldluststr. 11990480 Nürnberg

Halte terdekat: Zerzabelshof Mitte
Dengan bus:
Linie 43: Hauptbahnhof - Heinemann Brücke
Linie 44: Hauptbahnhof - Zabo Ost
Linie 65: Röthenbach - Mögeldorf

Acara akan di mulai pukul 18:24 hingga selesai.

Susunan acara:
- Buka puasa.
- Ceramah (tausyiah) yang akan di isi oleh ust. Maemun Fauzi (Mr. M).
- Door prize.

Kami mengharapkan kehadiran Bapak2/ibu2, saudara2/-i dan adik2 semua.
Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Panitia BuBar PIPPKS NBG region II Bayern

Budi Sudarosono
Andika Bayu
Ri cky Usman

SC: ust. Maemun Fauzi

nb. sumber milis pun@yahoogroups.com tanggal 16 Oktober 2006.

Read More......

PKS Gelar Iktikaf dan Posko Mudik

(posted in sekilas info)

Semarang- Untuk memenuhi aspirasi masyarakat di bulan Ramadan, Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Jawa Tengah akan menyelenggarakan Gerakan Iktikaf Ramadan 1427 H dan Posko Mudik. "Kegiatan pelayanan ini bentuk implementasi dari slogan PKS 'Bersih danPeduli'. Kami ingin mengajak masyarakat untuk membersihkan jiwa dan menyempurnakan amal Ramadan dengan iktikaf. Selain itu, kami juga ingin meringankan beban masyarakat pemudik dengan mendirikan Posko Mudik dititik-titik strategis," ujar Ketua DPW PKS Jateng Arif Awaludin dalam pernyataan pers, Rabu (11/10).

Gerakan Iktikaf Ramadhan akan dilaksanakan oleh DPW PKS Jateng pada Jumat (13/10) bertempat di Pondok Pesantren Sabilul Khoirot, Tengaran,Salatiga. Acara ini akan dimulai dari pukul 15.00 hingga selesai. Selain untuk mempererat ukhuwah baca sesama pengurus DPW PKS Jateng, acara ini sebagai bentuk meneladani orang-orang saleh dalam menyempurnakan ibadahdi bulan Ramadan.

"Acara ini dicanangkan sebagai langkah awal ibadah khusus di bulan Ramadan untuk dapat dilaksanakan oleh umat Islam sebagai bentuk pembersihan diri dan sarana untuk menggapai lailatul qadar," ungkap Arif. Dia menambahkan pihaknya telah menginstruksikan seluruh kader dan simpatisan PKS di 35 kota/kabupaten di Jawa Tengah untuk beriktikaf dimasjid-masjid terdekat dari tempat tinggalnya.

Posko Mudik

Sementara itu, untuk membantu pencegahan pungutan liar, kenaikan harga tuslah di luar aturan, serta berbagai bentuk kriminalitas selama perjalanan mudik, DPW PKS Jateng mendirikan Posko Mudik di titik-titik strategis jalur mudik pada 17-31 Oktober 2006. Di Semarang misalnya, Posko Mudik akan didirikan di Jalan Raya Mangkang, dimana tempat tersebut sangat padat oleh arus mudik.

"Posko Mudik akan dikelola oleh Kepanduan PKS. Kami akan membuka pelayanan untuk penumpang kendaraan umum, seperti P3K, menu buka puasa gratis, posko informasirute, trayek dan harga tiket," jelasnya. Selain itu, lanjut dia, PKS akan menyebarkan brosur/booklet panduan musafir yang memuat tips perjalanan dan panduan beribadah selama perjalanan. Dalam pelaksanaan Posko Mudik, Kepanduan PKS Jateng akan bekerjasama dengan Kepolisian, Departemen Perhubungan, DLLAJR, PT KAI serta organisasi masyarakat lainnya. (suaramerdeka.com/111006)

Read More......

Sunday, October 15, 2006

Tarbiyah Dzatiyah

(posted in Bedah Buku)

Judul Asli : At-Tarbiyah adz-dzatiyah ma’alim wa taujihat
Penulis : Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aidan
Penerjemah : Fadhli Bahri, Lc
Penerbit : An-Nadwah, Jakarta
Tahun : 2002
Ukuran Buku : 96 ha1; 1,5 cm x 17,5 cm
ISBN : 979-3180-06-4
Edisi Cetakan : Cetakan V, Jumadil Akhir 1425 H/ Agustus
2004 M

Bab I. Defenisi Tarbiyah Dzatiyah

Tarbiyah dzatiyah adalah sejumlah sarana tarbiyah (pembinaan), yang diberikan orang Muslim, atau Muslimah, kepada dirinya, untuk membentuk kepribadian islami yang sempurna di seluruh sisinya; ilmiah, iman, akhlak, sosial, dan lain sebagainya, dan naik tinggi ke tingakatan kesempurnaan sebagai manusia. Atau dengan kata lain, tarbiyah dzatiyah adalah tarbiyah seseorang terhadap diri sendiri dengan dirinya sendiri. Dengan defenisi seperti itu, tarbiyah dzatiyah setara dengan tarbiyah jama’iyah (kolektif) atau forum-forum umum yang dikerjakan seseorang, atau ia geluti bersama orang lain, atau ia ter-tarbiyah (terbina) di dalamnya bersama mereka. baca


Bab II. Urgensi Tarbiyah Dzatiyah

1. Menjaga diri mesti didulukan daripada menjaga orang lain
Tarbiyah seorang muslim terhadap dirinya tidak lain adalah upaya melindunginya dari siksa Allah ta’ala dan neraka-Nya.
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim : 6)

2. Jika anda tidak men-tarbiyah (membina) diri anda, maka siapa yang men-tarbiyah anda?
Siapa yang men-tarbiyah seseorang saat ia berusia lima belas tahun, atau dua puluh tahun, atau tiga puluh tahun, atau lebih? Jika ia tidak men-tarbiyah diri sendiri, ia kehilangan waktu-waktu ketaatan dan moment-moment kebaikan.

3. Hisab kelak bersifat individual
Hisab pada hari kiamat oleh Allah ta’ala kepada hamba-hambaNya bersifat individual, bukan bersifat kolektif.
“Dan setiap mereka datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri” (QS. Maryam : 95)

4. Tarbiyah dzatiyah itu lebih mampu mengadakan perubahan
Setiap orang pasti punya aib, atau kekurangan, atau melakukan kelalaian dan maksiat, baik maksiat kecil atau dosa. Jika masalahnya seperti itu, ia perlu memperbaiki seluruh sisi negatif pada dirinya sejak awal, sebelum sisi negatif tersebut membengkak. Dan seseorang tidak dapat meluruskan kesalahan-kesalahannya, atau memperbaiki aib-aibnya, dengan sempurna dan permanen, jika ia tidak melakukan upaya perbaikan ini, dengan tarbiyah dzatiyah, karena ia lebih tahu diri sendiri dan rahasianya.

5. Tarbiyah dzatiyah adalah sarana tsabat (tegar) dan istiqomah

6. Sarana dakwah yang paling kuat
Cara yang paling efektif untuk mendakwahi orang lain dan mendapatkan respon mereka ialah dengan menjadi qudwah (panutan) yang baik dan teladan istimewa, di aspek iman, ilmu, dan akhlaknya. Qudwah tinggi dan pengaruh kuat tersebut tidak dapat dibentuk oleh sekian khutbah dan ceramah saja. Namun, dibentuk oleh tarbiyah dzatiyah yang benar.

7. Cara yang benar dalam memperbaiki realitas yang ada
Bagaimana kiat memperbaiki realitas pahit yang dialami umat kita sekarang? Dengan ringkas, langkah tersebut dimulai dengan tarbiyah dzatiyah, yang dilakukan setiap orang dengan dirinya, dengan maksimal, syumul (universal), dan seimbang. Sebab, jika setiap individu baik, baik pula keluarga, lalu masyarakat menjadi baik. Begitulah, akhirnya pada akhirnya realitas umat menjadi baik secara total, sedikit demi sedikit

8. Karena keistimewaan tarbiyah dzatiyah
Urgensi tarbiyah dzatiyah lainnya ialah mudah diaplikasikan, sarana-sarananya banyak, dan ada terus pada orang muslim di setiap waktu, kondisi, dan tempat.

Bab III. Ketidakpedulian Kepada Tarbiyah Dzatiyah

1. Minimnya ilmu
2. Ketidakjelasan sasaran dan tujuan
Orang yang merasa tujuannya dalam hidup ini tidak jelas berjalan bersama manusia di mana saja mereka berjalan. Maka tidak mengherankan, kalau ia begitu lengket dengan seluruh sarana kehidupan yang semuanya dijadikan tujuan utama kehidupan sehingga ia tidak peduli dengan tarbiyah dirinya, pembersihan, perbaikan, dan pengarahan dirinya.
3. Lengket dengan dunia
4. Pemahaman yang salah tentang tarbiyah
Ia berpendapat tarbiyah dzatiyah membuat dirinya terputus dari kehidupan dan manusia, serta terisolir dari mereka. Atau menyita sedkit waktu dan tenaganya. Atau merasa tidak membutuhkan tarbiyah dzatiyah karena telah menunaikan kewajiban agamanya yang paling penting sehingga tidak perlu lagi mengerjakan ibadah-ibadah lain yang tidak wajib.
5. Minimnya basis tarbiyah
6. Langkanya murobbi (pembina)
Seseorang dalam hidupnya sangat membutuhkan taujih (pengarahan), tarbiyah, dan pengajaran, sejak masa kecilnya hingga ia dewasa dan tua, serta hingga ia meninggal dunia.
7. Perasaan akan panjangnya angan-angan
Merasa bahwa umur masih panjang, dan masih banyak waktu yang tersedia untuk melakukan tarbiyah diri pada waktu yang tidak sibuk lagi sehingga menyebabkan ketidakpedulian akan tarbiyah dzatiyah

Bab IV. Sarana-Sarana Tarbiyah Dzatiyah

1.Muhasabah
Melakukan muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya atas kebaikan dan keburukan yang telah ia kerjakan, meneliti kebaikan dan keburukan yang ia miliki, agar ia tidak terperanjat kaget dengan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya pada hari kiamat.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (QS. Al-Hasyr : 18)
Dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda : “Orang cerdas (berakal) ialah orang yang menghisab dirinya dan berbuat untuk setelah kematian. Dan, orang yang lemah ialah orang yang mengikutkan dirinya kepada hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah.” (At-Tirmidzi)

Panduan muhasabah :
a. Urgensi muhasabah secara rutin
Ibnu Al-Qayyim rahimahullah berkata menjelaskan salah satu kiat muhasabah, “Hal yang paling bermanfaat bagi orang ialah ia duduk sesaat ketika hendak tidur. Ia lakukan muhasabah terhadap dirinya pada saat tersebut atas kerugian dan keuntungannya pada hari itu. Lalu, ia memperbaharui taubatnya dengan nasuhah kepada Allah, lantas tidur dalam keadaan bertaubat dan bertekad tidak mengerjakan dosa yang sama jika ia telah bangun. Itu ia kerjakan setiap malam. Jika ia meninggal pada malam tersebut, ia meninggal dalam keadaan taubat. Jika ia bangun, ia bangun dalam keadaan siap beramal, senang ajalnya ditunda, dan siap mengerjakan perbuatan-perbuatan yang belum ia kerjakan.”

b. Skala prioritas yang penting
• Memuhasabahi kesehatan akidahnya, kebersihan tauhidnya dari syirik kecil dan tersembunyi.
• Memuhasabahi pelaksanaan kewajiban-kewajiban, shalat lima waktu, berbakti kepada orang tua, menyambung hubungan kekerabatan, amar ma’ruf nahi munkar.
• Memuhasabahi sejauh mana dirinya menjauhi hal-hal yang haram dan kemungkaran-kemungkaran.
• Memuhasabahi sejauh mana melakukan ibadah-ibadah sunnah dan ketaatan lainnya

c. Jenis-jenis muhasabah
1. Muhasabah diri sebelum berbuat
2. Muhasabah diri setelah berbuat
• Muhasabah diri atas ketaatan kepada Allah yang telah ia lalaikan
• Muhasabah diri atas perbuatan yang lebih baik tidak ia kerjakan daripada ia kerjakan
• Muhasabah atas hal-hal mubah dan wajar

d. Muhasabah atas waktu
Muhasabah diri tentang alokasi waktunya, yang merupakan usia dan modalnya. Apa ia telah gunakan waktunya dalam kebaikan, amal shalih, dan hal-hal bermanfaat bagi orang lain? Atau sebaliknya?

e. Ingat hisab besar
Allah akan menghisab hamba-hambaNya pada hari kiamat, dengan hisab yang cermat, dan bertanya pada mereka tentang apa saja yang telah mereka kerjakan, perbuatan baik atau perbuatan buruk.

2. Taubat dari segala dosa
Panduan :
a. Hakikat dosa
Dosa pada hakikatnya adalah tidak mengerjakan kewajiban-kewajiban syar’i, atau melalaikannya, dalam bentuk tidak mengerjakannya dengan semestinya.
b. Syarat-syarat taubat
Taubat nasuhah (hakiki) ialah taubat jujur dan serius, yang menghapus kesalahan-kesalahan sebelumnya dan melindungi pelakunya dari dosa-dosa sebelumnya.
c. Semua dosa itu kesalahan
d. Hukuman di dunia
Dosa, yang pelakunya tidak bertaubat darinya, punya hukuman segera di dunia, sebelum di akhirat, kendati kadang kejadiannya agak tertunda. Dari sinilah, kecerdasan akal orang muslim ketika ia banyak bertaubat dan beristighfar di setiap waktu dan kondisi, dengan harapan Allah mengampuninya di dunia dan tidak menghukumnya di akhirat
e. Di antara trik jiwa kita
Makar setan terhadap manusia dan perjuangannya mati-matian untuk menipu manusia dengan segala cara menyebabkan manusia menunda-nunda taubat dan kembali kepada Allah, dengan banyak argumentasi.

3. Mencari ilmu dan memperluas wawasan
Caranya sangat banyak, antara lain menghadiri pertemuan-pertemuan yang mengkaji ilmu ilmiah dan tarbiyah, membaca buku, mengunjungi ulama, pemikir, peneliti, mendengar kaset ilmiah dan ceramah, dan lain sebagainya.
Yang perlu diperhatikan dalam mencari ilmu antara lain, ikhlas dalam mencari ilmu, rajin dan meningkatkan pengetahuan, menerapkan ilmu yang didapatkan, dan tunaikan hak ilmu dengan berdakwah kepada orang lain.

4. Mengerjakan amalan-amalan iman
Antara lain :
• Mengerjakan ibadah-ibadah wajib seoptimal mungkin
• Meningkatkan porsi ibadah-ibadah sunnah
• Peduli dengan ibadah dzikir seperti membaca al-qu’ran dan berdzikir

Hal-hal penting antara lain :
• Urgensi shalat lima waktu, muslim hendaknya tetap konsisten mengerjakan shalat lima waktu dan serius menunaikannya secara berjama’ah di masjid, sesuai dengan rukun-rukun, kewajiban, dan sunnahnya pada waktunya sembari menjauhi kesalahan yang biasa dilakukan.
• Antara ibadah dan adat istiadat, menjadikan ibadah tidak sekedar rutinitas fisik tanpa ruh, hendaknya dilaksanakan dengan sepenuh hati dan jiwa kita
• Ilmu pengetahuan tidak cukup, ilmu saja tidak cukup jika tidak ditunaikan dalam amal perbuatan
• Kita tidak lupa dzikir kepada Allah
• Memanfaatkan sebaik mungkin saat-saat rajin
• Memanfaatkan sebaik mungkin waktu-waktu dan tempat-tempat mulia
• Urgensi tawazun (seimbang), melakukan ibadah dengan seimbang, tidak menelantarkan ibadah yang satu hanya karena melakukan ibadah yang lain

5. Memperhatikan aspek akhlak (moral)
Tarbiyah dzatiyah dalam aspek moral antara lain :
• Sabar
• Membersihkan hati dari akhlak tercela
• Meningkatkan kualitas akhlak
• Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak mulia
• Memperhatikan etika-etika umum

6. Terlibat dalam aktivitas dakwah
• Merasakan kewajiban dakwah
“Katakan, ‘Inilah jalanku. Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang nyata’.” (QS. Yusuf : 108)
• Menggunakan setiap kesempatan untuk berdakwah
• Terus-menerus dan tidak berhenti di tengah jalan
• Pintu-pintu dakwah itu banyak, cara berdakwah itu tidak hanya berceramah saja, melainkan senyum, perkataan yang baik, dan lain sebagainya itu merupakan dakwah
• Kerjasama dengan pihak lain atau dengan kata lain beramal jama’i’

7. Mujahadah (jihad/bersungguh-sungguh)
• Sabar adalah bekal mujahadah
• Sumber keinginan, mujahadah dan keinginan datang dari jiwa, ketekunan, dan membayar harganya sesuai dengan semestinya
• Bertahap dalam melakukan mujahadah
• Jadilah anda orang yang tidak lalai
• Siapa yang mengambil manfaat dari mujahadah?, anda adalah pihak pertama dan terakhir yang mengambil manfaat jika bermujahadah

8. Berdoa dengan jujur kepada Allah
Doa adalah permintaan seorang hamba kepada Allah, pengakuan ketidakberdayaan dan kemiskinan dirinya, pernyataan tidak punya daya dan kekuatan, serta penegasan tentang daya, kekuatan, kodrat, dan nikmat Allah
Rasulullah saw bersabda : “Iman pasti lusuh di hati salah seorang dari kalian, sebagaimana pakaian itu lusuh. Karena itu, mintalah Allah memperbaharui iman di hati kalian.” (diriwayatkan Ath-Thabrani dan sanadnya hasan)


Arahan-arahan dalam doa :
• Kebutuhan kita kepada doa
• Waktu-waktu dan tempat-tempat terkabulnya doa
• Syarat-syarat doa antara lain, makan makanan yang halal, minta dengan sungguh-sungguh, menampakkan kelemahan dan kepasrahan kepada Allah, menghadirkan hati, bertaubat dari dosa, cinta dan takut kepadaNya
• Jangan minta doa dikabulkan dengan segera
• Bermanfaatlah untuk anda dan orang lain

Bab V. Buah Tarbiyah Dzatiyah

1. Mendapatkan keridhaan Allah dan surgaNya
2. Kebahagiaan dan ketentraman
3. Dicintai dan diterima Allah
4. Sukses
5. Terjaga dari keburukan dan hal-hal tidak mengenakkan
6. Keberkahan waktu dan harta
7. Sabar atas penderitaan dan semua kondisi
8. Jiwa merasa aman

Read More......