Saturday, October 21, 2006

Bubar PIPPKS Kota Nuernberg: Ajang Pentas Nasyid dan Puisi Pemuda Berbakat

(posted in liputan khusus)

Acara buka bersama bareng PIPPKS (Bubar PKS) di kota nuernberg, Jum'at 20 Oktober 2006, sungguh amat menarik. Acara yang dihadiri 'para tokoh' kota nuernberg, dan rekan-rekan 'diplomatik negara tetangga' Malaysia dipenuhi dengan Aksi nasyid dan door prize. Serunya aksi nasyid ini bisa dikatakan hampir menyamai acara Idol Indonesia atau acara DSS, Deutschland sucht einen Superstar.

Dalam acara pentas nasyid tersebut, terlihatlah secara jelas bakat-bakat terpendam dari pada pemuda-pemuda aktifis PIPPKS region Bayern ini. Lihat saja, Andika Bayu. Tidak disangka dan tidak diduga, baca suara emas cengoknya pemuda lajang ini sangat khas dan unik bahkan dinilai banyak orang, ia satu kelas dibawah dengan suara penyanyi profesional terkenal kita, Haji Roma Irama.

Belum lagi munsyider lainnya, Usman dan Syukri. Kualitas suara mereka berdua, benar-benar begitu indah dan jernih. Sangat pantas rasanya, bila mereka disejajarkan bersama munsyider papan atas lainnya, Raihan dan Snada.

Acara Bubar PKS yang dilaksanakan di Rumah kediaman pak Bondan ini, diselingi pula dengan pentas puisi oleh budayawan terkenal jerman, Budi Sudarsono. Pria kalem penggemar FC Nuernberg yang diprediksi tahun ini degradasi dari Bundesliga, membawakan puisi bertemakan keimanan. Puisi yang penuh nuansa ruhani ini dibawakan dengan hati, hingga mampu menyedot perhatian peserta acara Bubar PKS.

Berikut ini adalah lirik nasyid, puisi dan nama para munsyider yang ditampilkan di acara Bubar PKS.

1. Nasyid pertama

"Keimanan"
Dari album: Haris Syafik

Andai matahari di tangan kananku
Takkan mampu mengubah yakinku
Terpatri dan takkan terbeli
dalam lubuk hati

Bilakah rembulan di tangan kiriku
Takkan sanggup mengganti imanku
Jiwa dan raga ini
apapun adanya

Reff:
Andaikan seribu siksaan terus melambai-lambaikan
derita yang mendalam
Seujung rambut pun aku takkan bimbang
jalan ini yang kutempuh

Bilakah ajal kan menjelang
jemput rindu-rindu Syahid yang penuh kenikmatan
Cintaku hanya untukMu
tetapkan muslimku selalu

Ditampilkan oleh : Ave voice
Munysid : Ricky Usman, Andika Bayu dan Maemun Fauzi

2. Nasyid Kedua

"Kesaksian Diri"
Album : Istighfar-Opick

tak satupun orang bisa menjamin dirinya
selamat disaat ajal memanggilnya
setitik kesalahan semua akan diperhitungkan
semisai buih dosa yang kita kerjakan

setiap mata, hati, tangan, kaki akan jadi saksi
tiada dusta diri yang tak terhakimi
luka, sepi, air mata tak berarti lagi
akan terlambat segala sesal diwaktu nanti

Allah mohon jangan hukum kami dari dosa
ampuni kami, karena tak mungkin kami sanggup menahan pedih
setitik rahmat yang kau beri lebih berarti dari segalanya
setitik ampunanMu kan menghapus dosa kami

reff:
karena mata, hati, tangan, kaki akan jadi saksi
tiada dusta diri yang tak terhakimi
luka, sepi, air mata tak berarti
akan terlambat segala sesal diwaktu nanti

Ditampilkan oleh : Bayern Munchen voice
Munysid : M. Syukri, Wiwit Suryanto dan Aulia

3. Puisi

"Jalan Keimanan"
karya. budi sudarsono

Medan dunia fana...
Di mana beribu goda bertebaran
Coba samarkan dalam kabut
Jalanan keimanan...

Insan...dalam perjalanan dunia fana
Menghembus nafas dalam mencari
Satu jalan tuju cahaya
Jalanan keimanan...

Muslim, insan beruntung
Pilih tuk tempuhi jalan ini
Meski duri-duri perintang terserak
Di jalaninya dengan penuh keikhlasan
di jalanan keimanan...

Saudaraku,
Carilah jalan itu
Tempuhilah, dan janganlah tersimpang
Hingga kau bertemu dengan Nya
dalam taman firdaus bersama yang tercinta
Setelah susuri jalanan itu

Jalanan keimanan

No comments: