(posted in sekilas info)
Prambulih - Ternyata tak semua daerah mendapatkan fogging, sosialisasi maupun penyuluhan demam berdarah dengue (DBD) dari Dinkes Prabumulih. Salah satunya di wilayah pinggiran Kota Prabumulih di Talang Padang dan Simpang Tugu Nanas Kelurahan Patih Galung. Padahal, di daerah ini dalam kurun waktu sebulan cukup banyak warga yang terkena DBD. Hal itu terungkap saat pelaksanaan kegiatan pengasapan (fogging) oleh DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kemarin (9/1).
''Kenyataan ini sangatlah memprihatinkan dan perlu mendapat respons dan perhatian dari pemkot,'' ujar Ketua DPD PKS Abu Musa, kemarin.
baca
Ditambahkannya pula, dari informasi yang didapatkan bubuk abate yang berguna untuk membunuh jentik nyamuk aides aegipty yang seharusnya dibagi-bagikan secara cuma-cuma, dibiarkan menumpuk di gudang-gudang penyimpanan yang ada hampir di seluruh puskesmas di sini. "Seharusnya bubuk abate dibagi-bagikan secara gratis kepada warga dengan cara mendatangi satu per satu rumah warga terutama terhadap warga yang wilayahnya endemis wabah DBD,'' ujarnya.
Tetapi, lanjutnya, kenyataan di lapangan pihak puskesmas hanya menunggu jika ada warga yang membutuhkan bubuk abate. ''Selain itu warga juga mengeluhkan adanya petugas fogging ilegal yang menawarkan jasa dengan meminta bayaran,'' ujarnya, yang merasa prihatin kondisi DBD ini dimanfaatkan pihak luar yang ingin mencari keuntungan.
Sementara itu, sebelumnya Kadinkes Prabumulih HM Hatta Mamad SKM MEpid melalui Kasubdin P2PL dr H Tedjo Cahyono MPH, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya penangggulangan untuk meminimalisir penderita DBD. ''Di antaranya dengan melaksanakan pengasapan atau fogging ke sejumlah lokasi yang selama ini menjadi endemis wabah DBD di Prabumulih,' ' ujarnya.
Selain itu, lanjut Tedjo, pihaknya juga telah memberikan penyuluhan perihal Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) beserta tindakan 3M plus terhadap warga. "Yang lebih penting dalam penanggulangan wabah DBD yang diperkirakan akan berlangsung hingga Februari mendatang adalah upaya pembersihan lingkungan rumah tangga yang dilaksanakan secara berkala,"ungkap Tedjo.(sumeks.co.id/100107)
Prambulih - Ternyata tak semua daerah mendapatkan fogging, sosialisasi maupun penyuluhan demam berdarah dengue (DBD) dari Dinkes Prabumulih. Salah satunya di wilayah pinggiran Kota Prabumulih di Talang Padang dan Simpang Tugu Nanas Kelurahan Patih Galung. Padahal, di daerah ini dalam kurun waktu sebulan cukup banyak warga yang terkena DBD. Hal itu terungkap saat pelaksanaan kegiatan pengasapan (fogging) oleh DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kemarin (9/1).
''Kenyataan ini sangatlah memprihatinkan dan perlu mendapat respons dan perhatian dari pemkot,'' ujar Ketua DPD PKS Abu Musa, kemarin.
baca
Ditambahkannya pula, dari informasi yang didapatkan bubuk abate yang berguna untuk membunuh jentik nyamuk aides aegipty yang seharusnya dibagi-bagikan secara cuma-cuma, dibiarkan menumpuk di gudang-gudang penyimpanan yang ada hampir di seluruh puskesmas di sini. "Seharusnya bubuk abate dibagi-bagikan secara gratis kepada warga dengan cara mendatangi satu per satu rumah warga terutama terhadap warga yang wilayahnya endemis wabah DBD,'' ujarnya.
Tetapi, lanjutnya, kenyataan di lapangan pihak puskesmas hanya menunggu jika ada warga yang membutuhkan bubuk abate. ''Selain itu warga juga mengeluhkan adanya petugas fogging ilegal yang menawarkan jasa dengan meminta bayaran,'' ujarnya, yang merasa prihatin kondisi DBD ini dimanfaatkan pihak luar yang ingin mencari keuntungan.
Sementara itu, sebelumnya Kadinkes Prabumulih HM Hatta Mamad SKM MEpid melalui Kasubdin P2PL dr H Tedjo Cahyono MPH, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya penangggulangan untuk meminimalisir penderita DBD. ''Di antaranya dengan melaksanakan pengasapan atau fogging ke sejumlah lokasi yang selama ini menjadi endemis wabah DBD di Prabumulih,' ' ujarnya.
Selain itu, lanjut Tedjo, pihaknya juga telah memberikan penyuluhan perihal Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) beserta tindakan 3M plus terhadap warga. "Yang lebih penting dalam penanggulangan wabah DBD yang diperkirakan akan berlangsung hingga Februari mendatang adalah upaya pembersihan lingkungan rumah tangga yang dilaksanakan secara berkala,"ungkap Tedjo.(sumeks.co.id/100107)
No comments:
Post a Comment